kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Intraco Penta (INTA) Akan Tuntaskan Restrukturisasi Utang Maksimal Kuartal II-2022


Selasa, 28 Desember 2021 / 15:49 WIB
Intraco Penta (INTA) Akan Tuntaskan Restrukturisasi Utang Maksimal Kuartal II-2022
ILUSTRASI. Alat berat Dressta yang dipasarkan PT Intraco Penta Tbk (INTA).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi alat berat, PT Intraco Penta Tbk (INTA) berupaya menyelesaikan proses restrukturisasi atas utang bank dengan para krediturnya.

Daniel Kusniadi, Head of Finance PT Intraco Penta Tbk menyampaikan, saat ini INTA memiliki total utang sebesar Rp 2,3 triliun yang akan direstrukturisasi. Adapun kreditur utama INTA adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

“Kami terus berkomunikasi dengan baik dengan para kreditur INTA untuk proses restrukturisasi,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Selasa (28/12).

Strategi restrukturisasi yang dilakukan INTA adalah mengoptimalkan aset non-core business yang akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang. Lalu, sisa utang INTA akan dicicil sesuai kurun waktu yang disepakati.

Baca Juga: Kenaikan harga komoditas turut mengangkat penjualan alat berat Intraco Penta (INTA)

Selain itu, sebagai bagian dari proses restrukturisasi, INTA akan melakukan re-organisasi dan penggabungan anak usaha di lini bisnis alat berat. 

 

Manajemen INTA juga membentuk tim recovery dan collection untuk mempercepat tagihan piutang yang bermasalah.

“Harapannya pada kuartal I atau kuartal II-2022 nanti kami bisa menyelesaikan restrukturisasi utang INTA,” terang Daniel.

Sebagai informasi, pendapatan usaha INTA turun 22,08% (yoy) menjadi Rp 443,78 miliar per kuartal III-2021. Di saat yang sama, rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INTA naik 16,84% (yoy) menjadi Rp 196,48 miliar.

Sementara itu, total liabilitas INTA hingga akhir kuartal III-2021 tercatat sebesar Rp 4,19 triliun, sedangkan total aset perusahaan tersebut tercatat sebesar Rp 2,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×