kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investasi kontraktor tambang bisa susut 50%


Selasa, 17 September 2013 / 09:45 WIB
Investasi kontraktor tambang bisa susut 50%
ILUSTRASI. Produk Unilever Indonesia (UNVR). Kinerja Unilever Indonesia (UNVR) Membaik, Apa Rekomendasi Analis?


Reporter: Muhammad Yazid, Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Harga jual batubara yang masih rendah membuat Asosiasi Jasa Pertambagan Indonesia (Aspindo) memproyeksikan investasi di sektor ini bakal susut 20% menjadi Rp 9,8 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Bahkan, apabila kenaikan royalti dan bea keluar diterapkan tahun 2014 mendatang, pengusaha memperkirakan investasi pembelian alat berat untuk industri ini akan susut hingga mencapai 50%.

Bambang Tjahjono, Wakil Ketua Aspindo bilang, sekarang ini saja, dengan penurunan harga jual batubara, sudah banyak alat berat milik pengusaha yang belum sepenuhnya terpakai di industri tambang. "Kami perkirakan bisa lebih dari 50% penurunan investasi kalau royalti dan bea keluar diterapkan," kata Bambang yang juga menjabat sebagai Direktur Pamapersada Nusantara, beberapa waktu lalu.

Karena itu, Bambang meminta pemerintah tidak buru-buru untuk menerapkan kebijakan tersebut. Menurutnya, kenaikan royalti untuk Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan penarikan bea keluar seharusnya berlaku progresif, yakni dikenakan apabila harga batubara telah meningkat menjadi US$ 100 per ton.

Sementara itu, Yovie Priadi, Direktur Utama PT Cipta Kridatama menjelaskan, akibat masih rendahnya harga jual batubara, perusahaan batubara diminta oleh beberapa pemilik tambang untuk renegosiasi tarif jasa kontraktor. "Hal ini juga mendorong kami untuk melakukan efesiensi agar margin keuntungan masih bisa maintain," imbuhnya.

Dirjen Minerba Kementerian ESDM Thamrin Sihite menyatakan, seluruh masukan pengusaha tambang maupun Aspindo hanya akan menjadi masukan bagi pemerintah dalam penerapan kebijakan di sektor minerba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×