kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi Rp 1,9 triliun, Yili Group bangun pabrik es krim terbesar di Indonesia


Minggu, 12 Desember 2021 / 08:46 WIB
Investasi Rp 1,9 triliun, Yili Group bangun pabrik es krim terbesar di Indonesia


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pelaku industri masih percaya diri dan optimistis terhadap iklim usaha yang kondusif di Indonesia, meskipun di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Hal ini ditandai dengan upaya mereka yang terus menggelontorkan investasinya dalam membangun pabrik baru atau perluasan usaha.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat peresmian pabrik es krim PT Yili Indonesia Dairy di Bekasi, Jumat (10/12) menyampaikan, berdasarkan laporan dari IHS Markit, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia selama tahun 2021 didominasi pada level di atas 50 atau menandakan dalam tahap ekspansif. 

Adapun pada bulan November lalu, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 53,9.

Menperin memberikan apresiasi kepada PT Yili Indonesia Dairy yang telah berinvestasi mencapai Rp 1,9 triliun dari rencana totalnya sebesar Rp 2,5 triliun. Perusahaan ini membangun pabrik es krim terbesar di Indonesia.

“Kami memandang kehadiran PT Yili Indonesia Dairy dalam memproduksi es krim Joyday adalah suatu strategi bisnis yang tepat untuk memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk susu olahan, khususnya es krim yang berkualitas,” paparnya dalam siaran pers di situs Kemenperin, Jumat (10/12).

Baca Juga: Yili Group mencaplok Ausnutria dan menjadi pemegang saham terbesar

PT Yili Indonesia Dairy merupakan anak usaha dari Yili Group asal China. Yili Group merupakan perusahaan pengolahan susu terbesar di Asia dan lima besar di dunia. PT Yili Indonesia Dairy memiliki kapasitas produksi sebesar 159 ton per hari, dengan proyeksi menghasilkan 4 juta es krim per hari setelah realisasi investasi tahap dua.

Agus menuturkan, ekspansi yang dilakukan PT Yili Indonesia Dairy dibutuhkan Indonesia. Tidak hanya menambah nilai ekonomi, melainkan juga menambah serapan tenaga kerja. “Kami berharap dari tenaga kerja yang sudah terserap sebanyak 270 orang ini akan terus bertambah sesuai dengan tergetnya yang akan mencapai 5.000 orang,” ujar Agus.

Komisaris Yili Group Pan Gang menyampaikan, ke depannya Yili Group akan terus meningkatkan inovasi produk serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

“Yili Group juga akan berpartisipasi secara aktif ke dalam pengembangan ekonomi lokal dan bekerja sama dengan mitra untuk memberi manfaat bagi lebih banyak orang di Indonesia,” imbuh dia.

Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik yang besar, pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 17 hektar (Ha) ini juga akan membidik pasar ekspor ke wilayah Asia Tenggara, yang diawali ke Thailand pada pertengahan Desember 2021. PT Yili Indonesia Dairy telah memiliki sertifikasi ISO 22000:2018 Sistem Manajemen Keamanan Pangan.

Menperin meyakini, penanaman modal PT Yili Indonesia Dairy di Indonesia menjadi gerbang pembuka bagi investasi perusahaan selanjutnya di masa depan. “Mengutip pepatah kuno dari Lao Tzu, perjalanan seribu mil harus dimulai dengan satu langkah,” tuturnya.

Di samping itu, investasi PT Yili Indonesia Dairy juga akan memacu kontribusi industri makanan dan minuman (mamin) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, industri mamin merupakah salah satu sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Industri makanan dan minuman juga sebagai motor utama kepada pertumbuhan industri pengolahan nonmigas, karena didukung oleh sumber daya alam yang berlimpah dan permintaan domestik yang terus meningkat,” jelas Agus.

Baca Juga: Mendukung UMKM di kala pandemi, perusahaan es krim ini serahkan sepeda desain khusus

Walaupun terkena dampak pandemi Covid-19, PDB industri mamin masih mampu tumbuh sebesar 3,49% pada kuartal III-2021, sejalan dengan pertumbuhan PDB nasional sebesar 3,51%. Pada periode yang sama, industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 38,91% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, sehingga menjadikannya subsektor dengan kontribusi PDB terbesar.

Pada periode Januari-Oktober 2021, ekspor dari industri mamin mencapai US$ 36,9 miliar, naik 52% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar US$ 24,2 miliar. Bahkan, industri mamin mampu menarik investasi sebesar Rp 48,5 triliun sampai dengan kuartal III-2021 dan secara keseluruhan menyerap tenaga kerja sebanyak 1,1 juta orang.

Menperin juga menyambut baik dan berterima kasih atas kontribusi PT Yili Indonesia Dairy untuk turut serta membantu pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19 melalui program vaksinasi bagi anak sekolah usia 12 – 17 tahun di Kabupaten Bekasi.

“Indonesia dinilai berhasil menjadi salah satu negara yang mampu mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 hingga level 1. Ekonomi Indonesia, termasuk sektor industri telah mulai pada tahap pemulihan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×