Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Kunjungan Presiden Joko Widodo ke China bulan Maret 2015 lalu membuahkan hasil. Dua perusahaan China tertarik berinvestasi dalam program Satu Juta Rumah, program unggulan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kedua perusahaan itu adalah Beijing Set Force Technology Development Co., Ltd. dan China Railway Enggineering Design Institute Co., Ltd. Kedua perusahaan ini menilai program Satu Juta Rumah memiliki nilai investasi yang tinggi.
Perwakilan dari Beijing Set Force Technology Development Co., Ltd. Lei Guan Ling mengatakan, perusahaannya mengembangkan teknologi panelized system housing alias rumah panel yang bisa mempercepat waktu pembangunan rumah.
"Teknologi tersebut telah digunakan oleh pemerintah China sejak tahun 2011 dan telah berhasil membangun jutaan rumah bagi masyarakat China," ujar Lei dalam rilis yang diterima KONTAN, Senin (11/5).
Pembuatan rumah dengan sistem ini bisa cepat karena semua panel dan tulang rumah sudah dibuat di pabrik. Panel dan bagian-bagian rumah kemudian dirakit (knock down). Bukan hanya pembangunannya lebih cepat, rumah pun tahan terhadap cuaca.
Dengan sistem tersebut, Beijing mengklaim bisa menghemat waktu pembangunan sekitar 15%-30%. "Teknologi ini tidak hanya terbatas untuk rumah tapak, melainkan untuk rumah susun juga," imbuh Lei Guan Ling.
Seperti diketahui, Jokowi menargetkan pembangunan satu juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun ini. Di tahap pertama, pemerintah akan membangun 331.000 unit rumah di 14 provinsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News