kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPCC merevisi pertumbuhan pendapatan dari 30% menjadi 10%


Selasa, 24 September 2019 / 19:17 WIB
IPCC merevisi pertumbuhan pendapatan dari 30% menjadi 10%
ILUSTRASI. Antrean mobil siap ekspor di pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akan merevisi target pendapatan di tahun ini. Keputusan tersebut diambil melihat kondisi ekonomi global dan nasional.

Chiefy Adi Kusmargono, Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal menyebutkan tahun ini pihaknya membidik pertumbuhan pendapatan 10%.

Baca Juga: IPCC tangani pelayanan kargo Toyofuji Serasi Indonesia di terminal domestik

Padahal awal tahun lalu, emiten dengan kode saham IPCC di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membidik pertumbuhan pendapatan 30%. "Iya kami turunkan karena kondisi ekonomi makro," ujarnya usai paparan publik di Jakarta, Selasa (24/9).

Menurutnya ada tiga hajatan yang mempengaruhi distribusi. Salah satu faktor utamanya  yakni Pemilu yang serentak yang mana industri terkait dengan pembangunan infrastruktur dan tambang melakukan aksi wait and see, khususnya di Periode Maret hingga April lalu.

"Akibatnya alat berat turun mencapai 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," paparnya.

Berdasarkan data internal perseroan jumlah bongkar muat (throughput) sepanjang semester I kemarin untuk segmen CBU tumbuh 7,93%. Kemudian untuk segmen truck & bus turun 17,02%, sparepart turun 27,92%, dan heavy equipment turun 36,48%.

Baca Juga: IPCC: Kami sudah korespondensi dengan Kemenhub soal Patimban

Padahal, margin dari alat berat yang menjadi penopang pendapatan perseroan dengan kontribusi mencapai 40%. Karenanya, sepanjang semester I pihaknya mencatatkan penurunan pendapatan 8,62% menjadi Rp 228,7 miliar dari Rp 250,27 miliar.

Walaupun begitu, ia menilai memasuki semester II sudah mulai ada pergerakan kembali melalui peningkatan volume. Hanya saja ia tidak buka-bukaan terkait peningkatannya lantaran belum terlalu signifikan akibat masih terdampak kuartal II. "Kuartal IV nanti baru 'peak'," terangnya.

Selain pergerakan peningaktan volume, pihaknya juga berupaya dengan peningkatan tarif. Lebih jelas, ia memaparkan untuk pelabuhan internasional saat ini dikenakan tarif Rp 700 ribu per kontainer. "Nantinya akan naik 15%," jelasnya.

Baca Juga: Indonesia Kendaraan (IPCC) baru serap capex sekitar 5% di semester I-2019

Sedangkan untuk pelabuhan domestik ia bilang tidak akan meningkatkan tarif lantaran pihaknya juga baru saja menangani secara penuh seluruh kargo Completely Build Up (CBU), alat berat, bus atau truk, dan general cargo pada kapal milik PT Toyofuji Serasi Indonesia. Chiefy bilang pihaknya enggan melakukan pendekatan dengan pemaksaan.

Karenanya, tarif masih akan tetap berada di harga Rp 420.000. Hanya saja dari tawaran paket sekitar 70% akan naik menjadi 85%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×