kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ISS mengincar tender dari PGN, PLN, dan GMF


Jumat, 21 Agustus 2015 / 10:51 WIB
ISS mengincar tender dari PGN, PLN, dan GMF


Reporter: Bunga Claudya | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Bisnis jasa servis gedung kian mekar. Makanya, PT ISS Indonesia di semester II-2015 ini terus berupaya melebarkan sayap bisnisnya.

Perusahaan yang memiliki layanan petugas keamanan, kebersihan dan jasa parkir ini tengah mengincar tender di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Garuda Maintenance Facilities (GMF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Hanya, manajemen ISS belum mau memerinci berapa besar nilai kontrak yang akan mereka dapatkan dari klien kelas kakap tersebut.

Chief Commercial Officer ISS Faisal Muzakki kepada KONTAN, Rabu (19/8) mengungkapkan, pada semester II-2015 ini ISS tidak ingin hanya bergerak di jasa office service saja, namun juga jasa kebersihan untuk industri. "Kami harus mengembangkan segmentasi bisnis, dan kami lihat pemain di industrial cleaning belum banyak," kata Faisal.

Faisal juga optimistis, bisnis jasa yang digeluti ISS bisa masuk ke semua segmen bisnis. Hanya saja ia melihat bidang energi terutama adalah industri kelistrikan cukup potensial untuk digarap.

ISS mengklaim untuk jasa industrial cleaning ini telah memiliki pengalaman di PLTU Paiton. Namun, Faisal mengatakan, hingga sampai saat ini belum mendapatkan kontrak baru dari bidang kelistrikan. "Sampai saat ini kami belum mendapat kontrak baru, di proyek pembangkit. Tapi kami pasti ke arah sana. Itu potensial market," ujarnya.

Selain mengincar tender di perusahaan BUMN, Faisal menyatakan, ISS akan  mencoba memperluas pasar dengan bermitra dengan perusahaan menengah besar dengan waktu kontrak minimal 1 tahun. Kepastian kontrak jangka panjang ini tujuannya tak lain agar bisa membuat penerimaan perusahaan menjadi lebih stabil.

"Kami menghindari yang kecil-kecil. Sekarang minimum kontraknya setahun. Selama ini, biasanya kontrak kami itu 3 hingga 5 tahun," ujarnya. Adapun, saat ini ISS mempekerjakan sekitar 55.000 orang karyawan.

Vice President Human Capital Development ISS Ari Kurnianto saat ini bisnisnya masih ditopang oleh bisnis Cleaning Service (termasuk office dan gardening) sebesar 60%. Selanjutnya dari bisnis Support service and Security Service termasuk Access Control sebesar 30%.

Sementara 10% dari jasa industrial cleaning, Aircraft Cleaning, on the train cleaning, serta pengelolaan gedung  mulai dari mechanical & electrical, manajemen aprkir, dan remote site hingga layanan katering. Hingga saat ini, ISS telah memiliki  mitra ISS lebih dari 3.000 klien. Tahun lalu pendapatan ISS mencapai sekitar Rp 2,5 triliun.

Nah dari total penghasilan setiap tahun yang bisa mencapai Rp 2 triliun tersebut, manajemen ISS selalu menyisihkan sekitar 2% untuk alokasi peningkatan sumberdaya manusia atau karyawan.

Dengan investasi berupa pelatihan kepada karyawan ini, maka akan memudahkan ISS saat mendapatkan klien baru. Terutama jika nanti ISS bisa mendapatkan lebih banyak kontrak dari layanan kebersihan untuk industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×