kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ITMG genggam 77% kontrak batubara


Jumat, 02 Juni 2017 / 13:32 WIB
ITMG genggam 77% kontrak batubara


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tahun ini, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memutuskan memproduksi 300.000 ton batubara lebih banyak ketimbang tahun tahun lalu. Lewat strategi itu, mereka menargetkan pertumbuhan penjualan 30% sepanjang tahun 2017.

Jika rencana peningkatan produksi 300.000 ton batubara terpenuhi, total produksi Indo Tambangraya tahun ini sekitar 25,9 juta ton. Tahun lalu, mereka memproduksi 25,6 juta ton batubara dan menjual 26,7 juta ton batubara.

Supaya rencana lancar, Indo Tambangraya menyiapkan dana belanja modal US$ 60,3 juta. Duit itu untuk membangun infrastruktur pertambangan serta membeli peralatan dan mesin produksi.

Indo Tambangraya tak khawatir soal pemasaran. Pasalnya, mayoritas target volume produksi tahun ini sudah tertuang dalam kontrak penjualan. "Pada triwulan pertama 2017, kami sudah memperoleh 77% kontrak penjualan," kata Yulius Gozali, Direktur Keuangan sekaligus Hubungan Investor PT Indo Tambangraya Megah Tbk, kepada KONTAN, Selasa (31/5).

Pasar Indo Tambangraya di dalam negeri dan luar negeri. Sebagai gambaran saja, Asia Tenggara menyerap mayoritas produksi batubara per kuartal I 2017. (lihat infografis)

Asal tahu, peningkatan volume produksi batubara tadi juga mengacu pada tren kenaikan harga batubara. Menurut catatan Indo Tambangraya, harga batubara naik, dari US$ 47,7 per ton menjadi US$ 67,5 per ton. Dus, pendapatan bersih selama kuartal I 2017 tumbuh 11,10% menjadi US$ 367,87 juta.

Padahal, volume produksi batubara Indo Tambangraya per kuartal I 2017 hanya mencapai 5,4 juta ton. Volume produksi itu lebih sedikit ketimbang kuartal I 2016, yakni 6,2 juta ton batubara.

Sembari memacu produksi, Indo Tambangraya mempertimbangkan akuisisi tambang batubara. Mereka mengincar tambang batubara dengan spesifikasi kalori tinggi dan punya cadangan minimal sebanyak 50 juta ton.

Indo Tambangraya menggenapi cadangan batubara hingga 250 juta ton. Sejauh ini, perusahaan berkode saham ITMG di Bursa Efek Indonesia itu memiliki amunisi 211 juta ton cadangan batubara.

Rencana lain adalah masuk bisnis setrum melalui PT ITM Banpu Power. Selain pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), mereka membuka peluang untuk pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). "Kami akan terus mencari peluang untuk ikut serta, bergantung kepada PLN dimana dan kapan tender baru akan dibuka," ujar Yulius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×