Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatat penerimaan penjualan lahan industri mencapai Rp 254 miliar pada kuartal III 2020.
"Adapun komposisi penerimaan penjualan masih mayoritas diisi oleh perusahaan domestik sebesar 83% dan 17% sisanya adalah asing," jelas Mulyadi Suganda, Sekretaris Perusahaan Kawasan Industri Jababeka kepada Kontan.co.id, Jumat (4/12).
Meski begitu, Mulyadi belum bisa membeberkan target penjualan lahan hingga akhir tahun.
Asal tahu saja, pada kuartal III-2020, KIJA mencatat kenaikan pendapatan sebesar 29,07% yoy menjadi Rp 1,82 triliun.
Porsi pendapatan 55% diisi dari lini real estate dan properti, sebesar 43% diisi dari lini infrastruktur dan sisanya 3% dari lini leisure berupa golf, villa dan hotel.
Baca Juga: Saat Saham Kawasan Industri Jababeka (KIJA) Terbang, IDB Asik Lepas Barang
Dari penerimaan itu pula, KIJA menerima porsi 42% dari reccuring income dan 55% dari penjualan real estate.
"Berdasarkan sales backlog kita harapkan bisa dimaintain pertumbuhan ini dibandingkan tahun lalu, namun pencapaian akhir tahun juga tergantung pada pendapatan dari power plant yang bergantung pada kebutuhan listrik dari PLN. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan maka laba juga diharapkan seiring namun masih ada faktor selisih kurs yang bisa mempengaruhi dan itu di luar kendali perseroan," sambung Mulyadi.
Walaupun mencatat kenaikan pendapatan, KIJA mengantongi rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 266 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, KIJA masih memiliki laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp66,06 miliar.
Lebih lanjut, di sisi aset dan liabilitas, Perseroan mendapatkan peningkatan masing-masing 1,55% dan 7,49% year to date. Adapun ekuitas menurun 3,96%.
Selanjutnya: Simak rekomendasi Analis Jasa Utama Capital untuk saham KIJA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News