Reporter: Aprillia Ika |
JAKARTA. Saat ini dikenal dua macam pizza yang beredar di pasar Indonesia. yaitu pizza ala Amerika dan pizza ala Italia. Pizza ala Italia cenderung tipis dengan topping melimpah ruah.
Kira-kira sejak tiga atau empat tahun yang lalu pizza ala Italia mulai booming di pasar ibukota. Salah satu gerai pizza Italia yang agresif menyasar pasar ibukota adalah Pizza Boutique.
Gerai pizza yang satu ini merupakan waralaba dari Australia dan sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2007 silam. Menurut Florin Subari, sang pemilik, saat ini banyak gerai pizza yang menyajikan menu pizza ala Italia seperti Pizza Marzano. Namun Florin menegaskan, pihaknya mempunyai cara khusus untuk bertahan di tengah persaingan yang ketat.
Antara lain dengan membuka gerai di pusat perbelanjaan. Baru-baru ini, gerai ini resmi merilis gerai terbarunya di pusat perbelanjaan mewah Plaza Indonesia. Sebelumnya, pizza Boutique buka di daerah Kebayoran Baru.
Alasannya, karena pusat perbelanjaan merupakan tempat yang mudah dijangkau oleh hampir sebagian besar masyarakat Jakarta. "Sebagian besar masyarakat Jakarta juga lebih senang menghabiskan waktunya di mall atau pusat perbelanjaan," katanya.
Lebih lanjut, Florin mengedepankan kualitas bahan baku pizza-nya. Seperti krim, keju. Tak heran jika 10% bahan baku pizza ini diambil dari pasar lokal. Yaitu untuk sayurannya. Sementara sisanya, dari Italia, Prancis dan Australia. "Strategi untuk merebut pasar adalah dengan tidak mengganti bahan-bahan meski harganya semakin mahal," tegas Florin.
Di gerai pizza ini, terdapat 35 menu pizza yang ditawarkan dengan diameter 10 inci. Semuanya dimasak dengan minyak zaitun sehingga lebih sehat. Harganya Rp 39.000 sampai Rp 75.000. "walau citarasanya Italia, akan tetapi 80% penggemar kita adalah orang Indonesia," ujar Florin.
Lain lagi dengan Kafe Pisa. gerai pizza tipis ini awalnya hanya berjualan es krim buatan tangan atau gelato tahun 1993. Akan tetapi melihat pasar pizza Italia saat itu masih lowong, maka manajemen Kafe Pisa akhirnya lebih mengutamakan penjualan pizza daripada gelato. "Pizza Italia banyak disukai lantaran lebih sehat dan lebih sedikit minyaknya," ujar Astri Sungkono, PR & Marketing Manager Kafe Pisa.
Jika Pizza Boutique mementingkan bahan impor untuk pizza-nya, Kafe Pizza malah menggunakan bahan lokal. "Hanya, pasta untuk membuat gelato masih diimpor karena belum ada yang bisa buat di Indonesia," tukas Astri.
Untuk menyiasati persaingan pizza Italia yang kian meruncing, Kafe Pisa mempertahankan mutu pembuatan pizzanya. Misalkan masih menggunakan kayu bakar dan minyak zaitun untuk memasaknya.
"Selain itu, kita juga menyesuaikan harga pizza dengan kondisi kenaikan bahan baku saat ini," lanjut Astri. Kenaikan harga pizza di Kafe Pisa menurut Astri tak lebih dari 5%. "Range harga pizza di gerai kita antara Rp 40.000 sampai Rp 112.000," lanjut Astri.
Untuk menggaet pelanggan, sejak tanggal 15 Februari 2009 lalu Kafe Pisa memberikan diskon 25% untuk pembelian pizza pada jam 11 siang sampai jam tiga sore. "Mungkin April tahun ini kita akan adakan pembaruan menu sebagai salah satu upaya menarik pelanggan," pungkas Astri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News