kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jalan rusak, pendapatan Lorena melorot


Senin, 30 Juni 2014 / 12:08 WIB
Jalan rusak, pendapatan Lorena melorot
ILUSTRASI. Simak syarat dan ketentuan dapat promo Gindaco bayar pakai Bank Jago


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kinerja PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) pada 2013 anjlok. Penurunan ini dipicu beberapa faktor, antara lain usia armada yang menua dan infrastruktur yang rusak.

Direktur Tidak Terafiliasi LRNA Eddy Rusli mengatakan, sepanjang 2013 LRNA meraup pendapatan Rp 154,314 miliar, turun 10,27 persen dibanding 2012 sebesar Rp 171,983 miliar. Adapun laba bersih perusahaan transportasi ini mencapai Rp 3,194 miliar. Sementara laba bersih komprehensif sebesar Rp 6,548 miliar.

Eddy memaparkan, pendapatan dari sektor AKAP (antar kota antar provinsi) turun, dari Rp 134,696 miliar pada 2012 menjadi Rp 122,157 miliar pada 2013.

"Dari sektor transajakarta busway turun dari Rp 36,829 miliar menjadi Rp 32,157 miliar," terangnya, dalam paparan publik, di Jakarta, Senin (30/6). Lebih lanjut dia menyebutkan, pendapatan dari sektor feeder TransJakarta diperoleh Rp 458 juta.

Direktur Operasi LRNA Suhadi menjelaskan, ada sejumlah faktor yang berkontribusi signifikan terhadap penurunan kinerja keuangan perseroan.

Pertama, usia armada AKAP pada akhir 2013 rata-rata 12,8 tahun. Ini berakibat rendahnya ontime performance. Faktor kedua, sebut Suhadi, kerusakan infrastruktur jalan yang terjadi di hampir semua trayek.

Lebih lanjut dia menuturkan, faktor lain adalah adanya angkutan mudik gratis yang diadakan pengusaha retail dan partai politik. Begitu juga dengan meningkatnya animo pemudik sepeda motor.

"Faktor kelima adalah realisasi operasional tranjakarta yang tidak optimal. Tidak sterilnya busway mengurangi jarak tempuh," katanya. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×