kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tambah Kapal untuk Pendekatan Pasar Baru


Minggu, 11 Desember 2022 / 16:52 WIB
Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tambah Kapal untuk Pendekatan Pasar Baru
ILUSTRASI. Kapal tunda?PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menambah barisan kapalnya untuk memperkuat pendekatan pasar baru. Hal ini dilakukan demi memperluas bisnisnya.

Sekretaris Perusahaan IPCM, Eddy Haristiani menjelaskan pihaknya melakukan penambahan armada dengan pembangunan 4 kapal dan 2 kapal dalam proses lelang.

Eddy memaparkan perinciannya kapal tersebut, satu Kapal Tunda dengan daya 2x2200 HP Type Azimuth Stern Drive (ASD) dan tiga Kapal Pandu dengan daya 2x300 HP Type Outboard Machine (OBM) yang saat dalam tahap proses pembangunan.

Melansir hasil paparan publik IPCM di September 2022, perkembangan pembangunan kapal ini sudah mendekati 35% dan diharapkan bisa diterima di awal tahun 2023 atau paling lambat di pertengahan tahun depan.

Selain itu, dua kapal dalam proses lelang adalah Kapal Tunda dengan daya 2x2200 HP dengan Type Azimuth Stern Drive (ASD).

Baca Juga: IPCM Akan Membayar Dividen Interim Rp 3,68 per Saham, Ini Jadwalnya

“Adanya penambahan kapal ini semakin memperkuat barisan armada sehingga mendukung IPCM dalam memperkuat pendekatan market baru,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/12).

Hal ini dilakukan juga demi mendorong perluasan pasar serta tetap memberikan layanan terbaik untuk market yang telah dimiliki

Masih mengintip hasil paparan publik di September lalu, Manajemen IPCM memproyeksikan pertumbuhan pendapatan di sektor pelabuhan tidak akan jauh berbeda dari pertumbuhan ekonomi sesungguhnya. Maka itu diharapkan di 2022 pertumbuhan dapat naik 5%-7% dibandingkan tahun lalu.

Namun, di sisi bottom line, manajemen IPCM cenderung konservatif karena adanya tekanan dari sisi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk mengatasi tantangan itu, manajemen IPCM berusaha untuk melakukan standardisasi pola operasi, penguatan sisi internal, dan efisiensi biaya untuk mendukung pencapaian target laba di 2022.

 

Secara umum, perihal tahun depan IPCM akan terus merespons kondisi ekonomi global dengan memperluas ekspansi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×