Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Perusahaan penyedia jasa tol, PT Jasa Marga Tbk masih memiliki harapan besar pada sistem transaksi layanan elektronik di pintu tol yang mereka operasikan. Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, perusahaan plat merah itu menargetkan pendapatan dengan menggunakan transaksi elektronik alias non-tunai bisa berkontribusi 30% terhadap total pendapatan tol.
Untuk mendukung target itu, Jasa Marga tengah mengembangkan sistem pembayaran electronic pass toll yang baru. Setelah sempat mendapat teguran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan karena dianggap gagal di proyek tersebut, perusahaan berkode JSMR di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu langsung menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk alias Telkom untuk menciptakan sistem baru yang lebih murah dan efisien.
Jika tak ada aral, proyek tersebut akan diujicobakan pada 5 Oktober nanti. "Alat yang baru ini akan lebih murah dan bisa langsung terpotong dari rekening pengguna," kata David Wijayatno, Sekretaris Jasa Marga kepada KONTAN beberapa waktu lalu.
Sayangnya David tak mau berbagi informasi dana investasi mengembangkan proyek anyar itu. Dia hanya bilang, hal itu masih dalam pembicaraan bersama kedua mitranya, Telkom dan Bank Mandiri.
Asal tahu saja, saat ini total pendapatan tol elektronik Jasa Marga baru berkontribusi 10%-20% terhadap total pendapatan jalan tol. Jika ditilik per gardu tol, gardu tol padat seperti Senayan dan Pondok Aren mencatatkan pendapatan non-elektronik sebesar 20% terhadap total pendapatan di gardu itu sendiri.
Pemain lain, PT Nusantara Infrastruktur Tbk juga mengaku pendapatan tol elektronik masih minim. Perusahaan berkode META di BEI itu menyebutkan kontribusi pendapatan tol elektronik terhadap pendapatan tol per hari dibawah 10%.
Deden Rochmawaty General Manager Corporate Affair Nusantara Infrastruktur menyebutkan dua dari tiga ruas tolnya sudah menyediakan pembayaran tiket tol secara elektronik. Dua ruas itu berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Masing-masing tol tersebut dikelola oleh anak perusahaannya, yakni PT Bosowa Marga Nusantara dan PT Jalan Tol Seksi Empat. "Trafik Bosowa Marga Nusantara 4.715 per hari, kalau Jalan Tol Seksi Empat 2.582 per hari," beber Deden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News