kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jatim dan NTB ogah kirim sapi ke Jakarta


Selasa, 04 Desember 2012 / 08:27 WIB
Jatim dan NTB ogah kirim sapi ke Jakarta
ILUSTRASI. Rambut rontok termasuk salah satu gejala Covid-19 yang bisa Anda alami dalam jangka waktu lama.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pengusaha daging sapi di Jakarta kembali pusing. Kali ini, mereka kesulitan untuk mendapatkan sapi lokal dari daerah, karena daerah penghasil sapi tersebut ogah mengirimkan sapi ke Jakarta.

Hal ini disampaikan oleh, PD Dharma Jaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pemotongan hewan di Jakarta. Perusahaan pelat merah milik Pemprov DKI Jakarta ini mengaku kelimpungan dengan sulitnya mendatangkan sapi dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Daerah pemasok daging seperti NTB dan Jawa Timur enggan mendistribusikan sapi ke Jakarta. Mereka lebih suka mengirim ke Kalimantan atau Bali. Alasannya, biaya pengiriman ke Jakarta sangat tinggi dan butuh waktu lama," terang Andika Kusuma, pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PD Dharma Jaya di Balai Kota, Senin (3/12).

Ia menjelaskan, gubernur DKI Jakarta sudah mengusulkan agar ada tambahan 1.000 ekor sapi dari Jawa Timur, namun, usulan tersebut tak kunjung terealisasi. Sementara itu, kata Andika, konsumsi daging di Jakarta akan melonjak sampai libur tahun.

Sementara itu, Joko Widodo alias Jokowi, selaku Gubernur DKI Jakarta mengaku belum mengetahui krisis daging sapi di Jakarta tersebut. Menurutnya, pemanggilan PD Dharma Jaya pada siang tadi hanya untuk perkenalan saja. "Tadi cuma kenalan saja. Enggak ada bahas masalah daging," katanya.

Sebelumnya, kementerian Pertanian berniat melakukan swasembada daging dengan cara mengurangi pasokan daging impor. Sehingga, pasokan sapi diharapkan bisa dipenuhi dari peternakan sapi dari dalam negeri sendiri. (Danang Setiadji/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×