kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jembo incar lonjakan sales


Senin, 22 Desember 2014 / 11:05 WIB
 Jembo incar lonjakan sales
ILUSTRASI. Manfaat Mengonsumsi Makanan Sehat untuk Tubuh


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) mengincar pertumbuhan pasar kabel di tahun 2015. Peluang kenaikan penjualan kabel itu datang dari meningkatnya kebutuhan kabel PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Antonius Benady, Corporate Secretary dan Direktur Jembo, menuturkan, PLN membutuhkan lebih banyak kabel listrik saat megaproyek pembangkit listrik sebesar 35.000 megawatt (MW) bergulir. Proyek pembangunan pembangkit yang dijadwalkan dimulai pada 2015 itu akan meningkatkan kebutuhan kabel. Nah, Antonius berharap, kenaikan permintaan kabel dari PLN itu bisa mendongkrak penjualan kabel perseroan menjadi Rp 1,9 triliun sepanjang tahun 2015.

Adapun proyeksi penjualan kabel perseroan sampai akhir tahun 2014 ini sekitar Rp 1,47 triliun. Angka itu lebih kecil daripada target penjualan yang semula dipasang Jembo, yaitu Rp 1,8 triliun. Jika proyeksi penjualan itu yang menjadi patokan angka penjualan di tahun ini, berarti Jembo menargetkan penjualannya di tahun depan tumbuh 29%.

Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham JECC ini memangkas proyeksi penjualan tahun 2014 karena penurunan permintaan kabel dari PLN. "Penjualan kabel listrik ke PLN sepanjang 2014 hanya mencapai 40% dari target kami," jelas Anton kepada KONTAN, Jumat (19/12).

Ini terlihat dari realisasi penjualan JECC sampai November 2014 yang baru mencapai Rp 1,37 triliun.

Tak hanya penjualan kabel ke PLN yang lesu, penjualan perseroan untuk pasar ekspor juga melemah di sepanjang tahun 2014. Anton berharap, kondisi yang sama tak terulang di 2015, saat penjualan kabel ke PLN diproyeksikan naik seiring dengan bergulirnya proyek pembangkit.

PLN jadi pasar terbesar

Anton menghitung, kontribusi penjualan kabel listrik ke PLN bisa mencapai 74% dari seluruh penjualan Jembo di 2015. Sisa target penjualan, sebesar 26%, diharapkan datang dari industri telekomunikasi dan sektor lain. Anton optimistis, permintaan kabel ke PLN naik, setelah PLN menaikkan tarif tenaga listrik  sepanjang 2014.

Kenaikan tarif listrik itu bakal menjadi insentif PLN untuk meningkatkan infrastrukturnya, termasuk jaringan kabel listrik, baik berupa pemasangan baru maupun penggantian kabel lama. 
Selain melayani permintaan kabel untuk PLN dan industri telekomunikasi di dalam negeri, JECC juga mengekspor kabel. Tahun depan, JECC memproyeksikan ekspor kabel ke Singapura sekitar 5% dari target penjualan 2015.

Jembo memiliki kapasitas produksi kabel listrik tembaga sebesar 1.000 ton per bulan, dengan kapasitas produksi terpasang 400 ton per bulan. Untuk kabel aluminium, perusahaan ini memiliki kapasitas produksi 1.500 ton per bulan, dengan kapasitas produksi terpasang mencapai 200 ton per bulan.

Lalu, untuk kapasitas kabel telekomunikasi mencapai 4.000 kilometer, adapun realisasi produksi baru mencapai 50%–60%. Untuk bahan baku kabel, JECC menggunakan PVC, aluminium, tembaga, dan steel wire yang sebagian masih diimpor. Karena menggunakan bahan impor, Jembo pun turut terbebani dengan pelemahan kurs rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×