Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penjualan mobil Toyota periode Januari-Juli 2015 turun 30% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun meski merosot, Toyota masih menjadi pemimpin pangsa pasar otomotif di Indonesia.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per Juli 2015, jumlah mobil seluruh merk yang terjual di Indonesia periode Januari-Juli 2015 mencapai 581.107 unit. Jumlah ini turun 20,77% dibanding Januari-Juli 2014 yang mencapai 733.444 unit. Di periode Januari-Juli 2015, Toyota masih memimpin pangsa pasar mobil di Indonesia dengan market share sebesar 30,36%.
Walau masih memimpin, penjualan mobil Toyota juga merosot. Penjualan pabrikan asal Jepang ini di periode Januari-Juli 2015 mencapai 176.448 unit. Jumlah ini turun 30,00% dibanding periode Januari-Juli 2014 yang mencapai 252.103 unit. Penjualan terbanyak periode Januari-Juli 2015 adalah All New Avanza G Mi Trans MT sebanyak 31.205 unit. Disusul Toyota All New Avanza E Mi Trans MT sebanyak 10.501 unit. Posisi ketiga adalah Toyota Agya TRD G Trans MT sebanyak 10.144 unit.
"Memang walau masih memiliki market share terbesar, tetap saja dibanding periode yang sama tahun lalu tetap turun. Sebab memang market otomotif tahun ini turun dibanding tahun lalu," kata Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) kepada KONTAN, Rabu (19/8).
Tahun ini PT TAM tak menargetkan penjualan mobil akhir 2015. PT TAM hanya menjaga market share di kisaran 32%-33%. Menurutnya, semua produk Toyota mengalami penurunan yang merata. "Kalaupun ada produk yang punya peluang tumbuh lebih baik dari produk kami yang lain, itu merupakan kendaraan keluarga yang punya daya tampung cukup banyak seperti Toyota Avanza," ujar Samulo.
Adapun produk baru yang diluncurkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 adalah All New Hilux dan Alphard Hybrid. Selain itu Toyota akan memperkenalkan Toyota Mirai kepada publik Indonesia. Toyota Mirai adalah mobil berbahan bakar hidrogen dan baru dipasarkan di Jepang dan Amerika Serikat. "Ini akan kita perkenalkan teknologi berbahan bakar hidrogen pada masyarakat Indonesia," jelas Samulo.
Namun Toyota tak tergesa-gesa untuk segera memasarkan mobil Toyota Mirai. Sebab teknologi berbahan hidrogen merupakan hal baru yang membutuhkan waktu untuk mendapat sambutan dari masyarakat Indonesia. "Selain itu kondisi infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di Indonesia juga belum memadai," pungkas Samulo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
