kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Kadin belum dengar PHK di perusahaan migas


Kamis, 21 Januari 2016 / 19:56 WIB
Kadin belum dengar PHK di perusahaan migas


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga minyak mentah dunia terus mengalami penurunan. Beberapa perusahaan minyak dunia, seperti BP maupun Saudi Aramco memutuskan untuk memangkas jumlah karyawan dan malahan menjual sebagian sahamnya karena mengalami kerugian. 

Meskipun demikian, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) belum menemukan adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pada perusahaan migas di Indonesia. Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani pun menyatakan dirinya telah bertemu dengan para pengusaha migas dan belum menerima laporan adanya PHK.

"Kalau dibilang PHK sih belum. Kebetulan kemarin saya baru ketemu dan berbicara dengan para pengusaha di bidang migas," jelas Rosan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/1). 

Rosan mengungkapkan, para pengusaha migas memang mengeluhkan  2016 merupakan tahun yang berat bagi industri. Namun, mereka tidak bisa serta-merta gulung tikar lantaran perusahaan sudah beroperasi sejak lama. "Dengan harga seperti ini marjinnya turun, malah bisa rugi, tapi mereka kan ada cost recovery. Kalau mereka sih sebetulnya cenderung belum ada PHK," kata dia. 

Para pengusaha migas, sebut Rosan, mengharapkan harga minyak dunia dapat kembali naik. Selain itu, mereka juga mengharapkan adanya insentif dan keringanan dari pemerintah dalam beberapa hal, termasuk misalnya penundaan pembayaran perpajakan.

"Mereka rata-rata cash flow-nya yang berat. Kalau ini (jebloknya harga minyak) berlangsung lama, potensi (PHK) ada saja," ungkap Rosan. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×