Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri
jakarta. Produsen Farmasi, PT Kimia Farma Tbk, mulai mengepakkan sayap bisnis ke pasar internasional. Emiten berkode saham KAEF ini akan mencoba peruntungan di sejumlah negera Asia, seperti, Malaysia, Vietnam, dan Arab Saudi.
Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma mengatakan, tahun ini, pihaknya menargetkan bisa membuka tiga apotek di Malaysia. BUMN farmasi ini telah menyiapkan dana sekitar Rp 20 miliar untuk tiga apotek itu. "Juni ini, kami akan meresmikan satu apotek. Dua apotek lagi, kami harapkan bisa buka tahun ini juga," ujar dia kepada KONTAN, belum lama ini.
KAEF menggandeng perusahaan farmasi lokal, yakni Averroes Pharmaceuticals Sdn Bhd untuk ekspansi di negeri jiran ini. Kerja sama antara KAEF dan Averroes sebenarnya telah terjalin sejak akhir tahun 2011. Awalnya, apotek joint venture tersebut diharapkan sudah beroperasi tahun lalu.
Namun, target meleset lantaran teradang berbagai regulasi dan kendala teknis. Alhasil, operasional apotek patungan ini pun molor. Porsi kepemilikan saham KAEF di apotek joint venture ini sebesar 30%. Belum ada keputusan mengenai nama apotek patungan ini.
Kimia Farma tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Pihaknya akan memaksimalkan penjualan di apotek Malaysia ini. Upaya ini diharapkan bisa membuka jalan bagi KAEF untuk mendistribusikan produknya di pasar Asia. "Kami menjual 50 produk Kimia Farma di apotek itu," kata Rusdi.
Mayoritas produk yang dijual, lanjut Rusdi, adalah produk-produk herbal over the counter (OTC) atau yang lazim disebut obat bermerek. KAEF menyasar konsumen yang tinggal di sejumlah wilayah pemukiman penduduk dan dekat dengan kantong-kantong TKI (Tenaga Kerja Indonesia).
Bidik Vietnam dan Arab
Djoko Rusdianto, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma menambahkan, apotek pertama akan berlokasi di Syah Alam, Malaysia. Luas apotek yang memiliki dua lantai tersebut sekitar 6,5 meter persegi (m²)x15 m²-20 m².
Sementara, dua apotek lainnya diharapkan bisa berdiri di Bukit Bintang dan Damansara. "Ini masih dalam tahap pencarian lokasi. Mitra kami masih melakukan pengkajian lokasi," kata Djoko.
Adapun beberapa merek produk yang akan dijual di jaringan apotek baru ini antara lain Enkasari, Batugin, bedak Marcks, dan bedak Venus. KAEF berharap, penjualan di apotek yang rencananya dibuka pada minggu ketiga Juni 2013 ini bisa mencapai Rp 100 miliar setahun.
Selain Malaysia, perusahaan obat plat merah itu juga menjajaki beberapa negara lain seperti Vietnam dan Arab Saudi. Sama seperti Malaysia, KAEF juga berniat membuka apotek di kedua negara itu. Namun, Rusdi mengaku, ekspansi ke Vietnam dan Arab Saudi kemungkinan tidak dilakukan tahun ini.
KAEF akan berfokus untuk ekspansi di Malaysia terlebih dahulu, sebelum ke negara lain. Terlebih, saat ini KAEF masih dalam tahap pembicaraan dengan beberapa mitra di Vietnam. "Untuk Arab Saudi, ada yang minta kerja sama untuk wilayah Mekkah dan Madinah," tutur Rusdi.
Tahun ini, Kimia Farma cukup ekspansif. Di dalam negeri, KAEF berniat membangun pabrik baru di Banjaran, Jawa Barat. Nilai investasinya mencapai Rp 760 miliar.
Pabrik ini akan digunakan untuk memproduksi obat injeksi, salep, krim, serta onkologi (obat kanker). Selain itu, KAEF juga akan membangun 200 klinik. Tahun ini, KAEF menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 850 miliar-Rp 900 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News