Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (KAI Daop) I Jakarta khawatir, moda kereta api dari Jakarta-Cirebon dan sebaliknya terkena dampak penurunan jumlah penumpang usai rampungnya pembangunan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Bahkan, KAI khawatir kereta api Jakarta-Cirebon kolaps. "Waktu Tol Cipularang beroperasi kan, Kereta Argo Parahiangan, Argo Gede dan Parahiangan itu kan sempat kolaps. kekhawatiran pasti ada karena persaingan," ujar Kepala Humas PT KAI DAOP 1 Bambang Setiyo Prayitno saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (22/6).
Bambang yang sempat bekerja di KAI Daop II Bandung merasakan betul dampak penurunan penumpang saat Tol Cipularang rampung 10 tahun silam. Saat itu kata dia, butuh waktu sampai 5 tahun agar kereta api Jakarta-Bandung kembali bangkit.
Meski khawatir, Bambang melihat adanya optimisme karena adanya perbedaan karakteristik antara Bandung dan Cirebon. Perbedaan itu lebih kepada jarak tempuh kedua kota di Jawa Barat itu. "Kalau Bandung-Jakarta kan kurang lebih dua setengah jam sampailah ya. Kalau Cirebon kan ini cukup lama," kata dia.
KAI Daop I pun kata dia sudah memiliki kalkulasi bisnis apabila terjadi penurunan jumlah penunjang akibat dampak beroperasinya Tol Cipali. Hal yang pasti dilakukan oleh KAI kata Bambang adalah meningkatkan pelayanan sehingga kepercayaan masyarakat menggunakan jasa kereta api tak pudar meski ruas tol terpanjang di Indonesia itu beroperasi. (Yoga Sukmana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News