Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan dapat melayani 45,5 juta pelanggan di tahun 2023. Di mana, okupansi pelanggan di 2023 tersebut diprediksi akan meningkat 36% dibanding realisasi jumlah penumpang pada 2022.
Sementara di tahun 2022, KAI mencatat telah melayani 53.820.962 pelanggan. Rinciannya 30.186.431 pelanggan Kereta Api Jarak Jauh dan 23.634.531 pelanggan Kereta Api Lokal. Jumlah tersebut naik 134% dibanding periode 2021 yang hanya 23.022.715 pelanggan.
“Peningkatan jumlah pelanggan di tahun 2022 ini dipengaruhi dengan melandainya pandemi Covid-19 di tahun 2022,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan resmi, Senin (20/2).
Untuk mencapai target di tahun 2023, KAI akan melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan. Di antaranya kereta api baru akan dioperasikan untuk menambah keleluasaan kepada pelanggan dalam memilih jadwal. KAI juga akan menambah relasi baru seperti kereta api melingkar di jalur Jawa Barat - Jawa Tengah dan Jawa Timur - Jawa Tengah.
Baca Juga: 80 Juta Orang Diprediksi Bakal Mudik Lebaran di 2023, Ini Penyebabnya
Selanjutnya KAI akan menghadirkan Kereta Luxury Generasi 3 untuk memberikan pilihan lebih banyak bagi pelanggan yang menghendaki pelayanan ekstra untuk menggunakan kereta api. Didiek bilang, kapasitas Kereta Luxury Generasi 3 sama dengan Generasi 2 namun memiliki keunggulan dimensi cangkang kursi yang lebih kecil sehingga membuat kesan lebih luas.
“Inovasi produk kereta juga KAI hadirkan melalui Kereta Tidur Kompartemen dengan dinding pembatas personal, sehingga lebih eksklusif. Kereta berkapasitas 16 orang ini memungkinkan pelanggan dapat tidur dengan posisi terlentang,” jelasnya.
Untuk mempermudah pelanggan KA Jarak Jauh saat proses boarding, KAI akan menambah fasilitas Face Recognition Boarding Gate yang saat ini telah terpasang di Stasiun Bandung. Face Recognition Boarding Gate akan terpasang di Stasiun Gambir, Cirebon, Semarang Tawang, Yogyakarta, Solobalapan, Malang, Surabaya Gubeng, dan Surabaya Pasarturi.
Dengan adanya Face Recognition Boarding Gate, maka pelanggan tak perlu repot-repot menunjukkan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, KTP, ataupun dokumen vaksinasi.
KAI juga melakukan pembaruan aplikasi KAI Access dengan mengubah User Interface, sehingga memudahkan pelanggan untuk merencanakan perjalanannya menggunakan kereta api serta memenuhi kebutuhan lifestyle lainnya dengan experience yang berbeda.
“KAI memahami arah kebutuhan pelanggan yang semakin mengandalkan pelayanan yang terdigitalisasi. Diharapkan melalui berbagai peningkatan pelayanan di tahun 2023 ini dapat meningkatkan customer experience,” tutup Didiek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News