kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kanada minati bisnis pembangkit listrik


Jumat, 31 Juli 2015 / 11:35 WIB
Kanada minati bisnis pembangkit listrik


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Para pengusaha asal Kanada meminati proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) yang digulirkan pemerintah. Mereka menyatakan siap membangun pembangkit listrik berkapasitas 2x300 megawatt dengan bahan bakar batu bara dan tenaga surya.

Hal ini disampaikan sejumlah delegasi pengusaha yang tergabung dalam Southeast Asia Canada Bussiness Council saat menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin, Jumat (31/7).

Achmad Sigit Dwiwahjono, Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemperin) mengatakan, pihak Kanada datang dan menawarkan beberapa proyek yang bisa mereka bikin di Indonesia.

"Salah satunya mereka menawarkan pembangkit listrik berbasis batubara maupun solar energy sebagai bagian dari proyek 35.000 megawatt," kata Sigit, Jumat (31/7).

Ia mengatakan, pihak Kanada berniat membikin dua pembangkit listrik dengan kapasitas masing-masing hingga 300 megawatt. "Soal lokasi serta nilai investasi atau perusahaannya itu belum ditentukan," ujar Sigit.

Selain listrik, pengusaha Kanada juga meminati sektor farmasi, pendidikan dan jasa sertifikasi las. Namun rencana ini belum dibahas lebih jauh.

Pada kesempatan yang sama, Carmelita S Tapia, President Southeast Asia Canada Bussiness Council mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan kerjasama dengan Indonesia.

"Kami kesini untuk menawarkan proyek, misi memperkuat kerjasama ekonomi investasi dan perdagangan. Kami lihat Indonesia membutuhkan banyak bantuan infrastruktur, tenaga listrik, dan pendidikan, ini yang bisa kami tawarkan," ujar Carmelita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×