kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kapal RoRo Jakarta-Gresik beroperasi minggu depan


Selasa, 04 Juli 2017 / 14:17 WIB
Kapal RoRo Jakarta-Gresik beroperasi minggu depan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perhubungan mendorong pengembangan pelayaran logistik kapal roll on roll of (RoRo) untuk menurunkan biaya logistik dan beban kendaraan di jalur darat.

Kementerian Perhubungan akan membuka jalur pelayaran RoRo Jakarta-Gresik- Jakarta mulai pada 12 Juli 2017. Pelayaran RoRo tersebut akan dioperasikan oleh operator swasta yakni PT Jagad Zamrud Khatulistiwa (JZK) yang bekerja sama dengan PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) dan Maspion Industrial Estate.

JZK akan melayani pelayaran RoRo di rute ini dengan menggunakan dua kapal yakni Sawitri berkapasitas 1.000 m3 per hari dan Prayesti 2.000 m3 per hari.

" Untuk pertama kami akan mengoperasikan Sawitri dulu pada 12 Juli. Sedangkan Prayesti akan beroperasi pada Agustus mendatang," kata Didik Santoso Suwito, Presiden Direktur PT Jagad Zamrud Khatulistiwa, Selasa (4/7).

Kapal RoRo tersebut akan dioperasikan teratur dan mampu mengangkut 200 truk dalam satu kapal. Jika menggunakan kapal ini akan memakan waktu tempuh 30 jam dari pelabuhan ke pelabuhan dan 42 jam dari pintu ke pintu. 

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melihat, jumlah kapal RoRo untuk melayani rute Jakarta-Surabaya-Jakarta tersebut masih kurang. Dia menargetkan minimal ada enam unit kapal RoRo yang melayani rute tersebut sehingga bisa mengurangi 5% dari beban jalan di Jalur Pantura.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengoptimalkan pengelolaan jembatan timbang agar pelayaran RoRo berkembang. " Saya minta dukungan swasta untuk menyuarakan dan kolaborasi dengan Pekerjaan Umum (PU) untuk pengelolaan jembatan timbang ini. Biaya mengurus jalan itu mahal sekali setiap100 km bisa Rp 50 miliar lebih." kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×