Reporter: Gloria Haraito | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pasca akuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia, Grup Para akan segera mensinergikan bisnisnya ke kerajaan ritel asal Perancis tersebut. Presiden Direktur Carrefour Indonesia, Shafie Shamsuddin menilai, penawaran akusisi ke Grup Para didorong oleh bisnis strategis yang dimiliki oleh konglomerasi yang terpusat di Kapten Tendean tersebut.
"Kami yakin akuisisi ini akan mendatangkan sinergi potensial bagi Carrefour," ujar Shafie di Jakarta akhir pekan silam.
Wajar saja, Grup Para memang memiliki bisnis yang meluber ke sektor finansial, ritel, gaya hidup, serta makanan dan minuman. Kerjasama keduanya diyakini akan membuat banyak kolaborasi antar Carrefour dengan bisnis Grup Para. Di sektor keuangan misalnya, nantinya kartu kredit yang berlaku di Carrefour akan diganti menjadi Bank Mega. Lalu, gerai Baskin & Robbins dan Coffee Bean & Tea Leaf juga akan memiliki proritas lebih untuk mejeng di gerai Carrefour. Oh ya, gerai Carrefour juga punya kesempatan primer untuk beroperasi di kawasan Trans Studio.
Saat ini, Grup Para baru mengoperasikan satu Trans Studio yang berlokasi di Makassar. Ke depannya, Grup Para akan membuka 20 Trans Studio. Tahun 2013, Grup Para akan membuka Trans Studio di Jakarta. Menyusul berikutnya pembukaan Trans Studio di Bali, Medan, dan kota-kota besar lainnya.
Grup Para pun berjanji, kerjasama ini akan memperkuat jaringan pasokan Carrefour yang terdiri dari perusahaan besar, usaha kecil menengah, petani, peternak, hingga nelayan. Nantinya, para pemasok juga bisa memanfaatkan pembiayaan dari institusi finansial Grup Para."Saya memastikan bahwa sembako dijual dengan harga terbaik di Carrefour," ujar bos Grup Para, Chairul Tanjung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
