kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Kebijakan Rokok AS Rugikan Djarum


Rabu, 21 April 2010 / 05:16 WIB
Kebijakan Rokok AS Rugikan Djarum


Reporter: Asnil Bambani Amri, Herlina KD, Ewo Raswa |

JAKARTA. Produsen rokok Indonesia yang paling dirugikan dengan kebijakan AS yang melarang peredaran rokok kretek berbahan baku cengkeh sejak September 2009 silam adalah PT Djarum.

Produsen rokok di Kudus, Jawa Tengah tersebut memasarkan berbagai rokok kreteknya melalui Kretek International Inc. Di AS, dalam setahun, Djarum rata-rata menjual sekitar 1,2 juta batang rokok.

Cuma, dengan berhentinya ekspor ke AS, maka tidak ada pilihan lain bagi Djarum kecuali mengandalkan penjualan rokok mereka di sejumlah negara lain. Selain AS, ekspor rokok Djarum kini merambah Asia, Australia, Eropa, dan Timur Tengah.

Sayang, Renitasari, Manajer Komunikasi Perusahaan Djarum enggan berkomentar soal polemik ini. Yang jelas, perusahaan milik keluarga Hartono itu mengaku akan mengikuti hasil kesepakatan pemerintah Indonesia dan AS.

Akibat ulah ini, Indonesia sudah resmi menyeret Amerika Serikat (AS) ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pekan pertama April lalu. Indonesia menuding Badan Pengawas Obat dan Makanan atau US Food and Drug Administration (USFDA) bersikap diskriminatif dengan melarang peredaran rokok kretek berbahan baku cengkeh sejak September 2009 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×