kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar target elektrifikasi, program LTSHE tahun 2019 prioritaskan Papua dan NTT


Minggu, 06 Oktober 2019 / 15:24 WIB
Kejar target elektrifikasi, program LTSHE tahun 2019 prioritaskan Papua dan NTT
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di NTT


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengejar target Rasio Elektrifikasi (RE).

Hingga Juli 2019, Kementerian ESDM mencatat RE nasional sudah mencapai 98,81% yang terdiri dari listrik PLN 94,97%, non-PLN 3,47% dan sisanya dari Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) 0,37%.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, LTSHE merupakan program Pemerintah dalam menerangi masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik. Khususnya pada desa-desa yang masih gelap gulita dan termasuk dalam daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), yang jumlahnya mencapai sekitar dua ribu desa di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Harga batubara rendah, realisasi PNBP minerba kuartal III baru 68,76% dari target

Agung bilang, paket LTSHE ini dibagikan kepada penerima manfaat yang berada di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, daerah terisolir dan pulau terdepan atau jauh dari jangkauan PLN. Untuk tahun 2019, Rp 328 miliar anggaran Kementerian ESDM dialokasikan untuk program LTSHE ini, yang meliputi pemasangan baru dan pengawasan program untuk pemasangan tahun-tahun sebelumnya.

Anggaran untuk LTSHE tersebut mengambil porsi 6,4% dari seluruh anggaran Kementerian ESDM 2019 yang mencapai Rp 5,15 triliun. Dalam dua tahun terakhir, sekitar 50% porsi APBN Kementerian ESDM dialokasikan untuk belanja infrastruktur energi.

"Kita akan terus menerangi Indonesia dari pinggiran, dimana daerah 3T yang sulit dijangkau aliran listrik PLN masih menjadi prioritas, disamping memberikan bantuan pasang baru gratis dari KESDM Peduli bagi rumah tangga tidak mampu yang saat ini masih terus berjalan," jelas Agung melalui keterangan tertulisnya, akhir pekan ini.

Baca Juga: Setoran PNBP Minerba Bakal Meleset, Target Produksi Tidak Direvisi

Agung menerangkan, Kementerian ESDM menargetkan hingga akhir 2019 nanti akan terpasang 107.877 unit LTSHE baru di 22 provinsi di Indonesia, yang mana Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua menjadi penerima terbanyak.

Sebab, dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia, RE kedua provinsi tersebut adalah yang terendah, yakni NTT masih 72% dan Papua 94%. Dengan tambahan pemasangan di tahun 2019, maka total dari 2017-2019 akan terpasang 360.429 unit LTSHE di seluruh Indonesia.

Adapun rincian masing-masing provinsi penerima LTSHE di tahun 2019 sebagai berikut: Sumatera Utara (2.740 unit); Sumatera Barat (2.178); Jambi (4.606); Bengkulu (3.038); Lampung (4.272); Jawa Timur (1.367); Nusa Tenggara Barat (1.907); Nusa Tenggara Timur (20.934); Kalimantan Barat (4.492); Kalimantan Tengah (5.413), Kalimantan Selatan (3.136); Kalimantan Timur (3.618); Kalimantan Utara (4.553); Sulawesi Tengah (4.278); Sulawesi Selatan (3.136); Sulawesi Tenggara (4.618); Sulawesi Barat (3.930); Gorontalo (1.533); Maluku (4.639); Maluku Utara (6.100); Papua (13.320); dan Papua Barat (3.842).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×