kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kelud marah, Kemkominfo atasi gangguan komunikasi


Jumat, 14 Februari 2014 / 10:54 WIB
Kelud marah, Kemkominfo atasi gangguan komunikasi
ILUSTRASI. Nasabah melakukan pembayaran kredit di kantor cabang BFI Finance, Tangerang Selatan, Kamis (2/9). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/09/2021.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Kominfo melakukan koordinasi dengan para penyelenggara telekomunikasi di sebagian wilayah Jawa Timur. Hal ini untuk menangani gangguan layanan telekomunikasi karena meletusnya Gunung Kelud.

Seperti yang diketahui, pada Kamis (13/2) tengah malam telah terjadi letusan Gunung Kelud yang terletak di antara Malang, Kediri dan Blitar Jawa Timur yang diawali dengan keluarnya awan panas secara eksplosif.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Gatot S. Dewa Broto menyampaikan laporan situasi terakhir di sekitar Gunung Kelud dalam siaran persnya, Jumat (14/2).

Kondisi layanan telekomunikasi terganggu khususnya hingga pada radius KM 20 dari puncak Gunung Kelud. Gangguan ini disebabkan karena terputusnya suplai energi (PLN) dan tertutupnya BTS oleh abu vulkanik yang sangat tebal.

"Di luar area tersebut relatif cukup lancar meski terjadi lonjakan trafik telekomunikasi yang tinggi baik incoming maupun outgoing di sekitar 3 daerah tersebut. Mulai pagi ini seluruh penyelenggara telekomunikasi terus melakukan recovery," katanya.

Kominfo akan terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan para penyelenggara telekomunikasi terhadap pemulihan pasca letusan Gunung Kelud. Dampaknya sangat signifikan karena hujan abunya tersebar hingga radius sekitar lebih dari 300 km dari puncak Gunung Kelud.

Pihak Kominfo menambahkan, masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan akurasinya. Contohnya, akan ada gempa bumi dan letusan susulan pada kisaran 2 atau 3 jam berikutnya, karena informasi akurat hanya dipublikasikan oleh instansi terkait seperti misalnya BNPB dan dari Kementerian ESDM. "Masyarakat yang mengedarkan dan turut mengedarkan informasi palsu dapat dijerat dengan UU ITE," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×