Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai korporasi terus memperkuat talenta mereka. Salah satunya PT PLN (Persero) mempersiapkan talenta kerja berdaya saing global melalui peluncuran Global Talent Readiness Program (GTRP). Kali ini bersama ELSA Speak Indonesia, platform pembelajaran komunikasi Bahasa Inggris berbasis teknologi Gen-AI.
PLN menargetkan peningkatan kapasitas karyawan dalam menghadapi tantangan global dan memperluas kolaborasi internasional. Namun, tantangan penguasaan bahasa Inggris di Indonesia masih menjadi hambatan signifikan.
Menurut laporan EF English Proficiency Index 2023, Indonesia menempati peringkat ke-79 dari 113 negara, dengan kategori kemampuan rendah.
Sementara itu, studi IDC tahun 2024 di kawasan ASEAN menunjukkan, solusi pembelajaran bahasa berbasis kecerdasan buatan (AI) berpotensi memberikan return on investment (ROI) hingga 400% dalam 6–12 bulan. Serta menciptakan efisiensi biaya operasional lebih dari Rp 7,5 miliar untuk 1.000 karyawan.
Temuan ini menegaskan, investasi dalam teknologi pembelajaran bahasa bukan hanya memberikan dampak positif pada individu, juga menciptakan nilai bisnis bagi perusahaan.
Baca Juga: PLN Perkuat Talenta Masa Depan dengan Program Ikatan Kerja ITPLN
“Komunikasi lintas budaya dan bahasa sudah menjadi kebutuhan utama di dunia kerja saat ini, terutama bagi perusahaan seperti PLN yang banyak bersinggungan langsung dengan kolaborasi secara global,” ujar Yasser Muhammad Syaiful, Managing Director ELSA Speak Indonesia, dalam rilis ke Kontan.co.id, Rabu (23/7).
Kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan kecakapan menggunakan AI tidak hanya memperlancar koordinasi, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan produktivitas, dampak bisnis, serta mendorong budaya belajar yang lebih aktif dan berkelanjutan di lingkungan perusahaan.
Menurut data World Economic Forum (WEF) 2024, AI dan big data menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di tahun 2030. Sehingga program ELSA bukan hanya belajar komunikasi berbahasa inggris namun juga membiasakan organisasi mahir menggunakan AI agar lebih produktif.
Valencia Gabriella, Career Coach yang saat ini bekerja di Apple Academy menekankan pentingnya Bahasa Inggris sebagai keterampilan utama untuk bisa menyampaikan ide, membangun koneksi, dan berkembang dalam lingkungan kerja multinasional.
“Di tempat kerja yang kompetitif secara global, penguasaan bahasa Inggris bukan sekadar nilai tambah melainkan kebutuhan dasar. Banyak profesional Indonesia memiliki potensi besar, tetapi kurang percaya diri ketika harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris," terang Valencia.
.
Selanjutnya: Volkswagen Pangkas Proyeksi 2025 Usai Terseret Tarif Impor AS Senilai US$ 1,5 Miliar
Menarik Dibaca: Bank Sampah Sekolah dan Aksi Bersih Sungai Jadi Langkah Wings Peduli Tekan Polusi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News