Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Avia Avian Tbk (AVIA) tengah menggodok peningkatan kerja sama dengan perusahaan asal Prancis, Saint-Gobain.
Keduanya punya rencana untuk mengembangkan produk di segmen lain, setelah sebelumnya meluncurkan satu produk lewat perusahaan patungan mereka, PT Bangun Bersama Solusindo (PT BBS).
"Kerja sama ini baru tahap awal, sekarang tahun kedua kami untuk jalankan produk gabungan dari dua perusahaan. Saint-Gobain adalah perusahaan multi nasional yang punya varian produk yang luar biasa banyaknya," ungkap Wakil Direktur Utama Avia Avian Ruslan Tanoko, dalam Paparan Publik Virtual, Senin (12/9).
Untuk diketahui, PT Bangun Bersama Solusindo yang merupakan joint venture dengan pemilikan 50:50, telah melahirkan produk pelapis anti bocor 2 komponen berbahan dasar semen, yang diproduksi langsung oleh ahli di bidangnya yaitu No Drop (Avian Brands) dan MU-Mortar Utama.
Baca Juga: Harga Bahan Baku Naik, Avia Avian (AVIA) Kerek Harga Jual Produk
Produk tersebut kini sudah tersebar di seluruh toko bahan bangunan yang AVIA layani di seluruh Indonesia.
Ruslan mengungkapkan bahwa kontribusi penjualan produk tersebut memang masih sangat mini apabila dibandingkan dengan lini peoduk AVIA yang lain. Terlebih, segmen pasarnya juga tergolong lebih kecil ketimbang brands No Drop, pendahulunya.
AVIA belum bisa buka-bukaan lebih detail terkait lini produk yang akan dikembangkan ke depan. Yang terang, pihaknya kini tengah meng-eksplorasi berbagai peluang yang bisa dijalankan bersama.
"Perusahaan joint venture dan hanya meluncurkan satu produk sayang dong, karena infrastruktur sudah disiapkan. Makannya pengembangannya akan terus berjalan, kami saling bicara untuk meng-eksplorasi lagi apa yang bisa kami lakukan," ungkap dia.
Selama semester pertama, AVIA mencatatkan penjualan sebesar Rp Rp 3,38 triliun, atau meningkat 4,5% dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar Rp 3,23 triliun.
Dari sisi bottom line, perseroan telah meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 777,10 miliar per Juni lalu. Angka ini lebih tinggi ketimbang laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 720,84 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News