kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenparekraf Targetkan Wisatawan Mancanegara Tembus 3,6 Juta Pada 2022


Senin, 03 Januari 2022 / 08:30 WIB
Kemenparekraf Targetkan Wisatawan Mancanegara Tembus 3,6 Juta Pada 2022
ILUSTRASI. Wisatawan berkeliling menikmati suasana saat hari pertama uji coba pembukaan Daya Tarik Wisata (DTW) Uluwatu, Badung, Bali, Senin (13/9/2021).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 1,8 juta sampai dengan 3,6 juta. Untuk mencapai target tersebut, Kemenparekraf akan fokus mengusung konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di tengah situasi pandemi Covid-19.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan bahwa pada tahun 2020 jumlah wisman ke Indonesia mencapai angka 4,05 juta orang. Lalu menurun di tahun 2021 hanya sebanyak 1,5 juta orang. Di tahun 2022, Kemenparekraf akan memfokuskan target di angka 1,8 juta sampai 3,6 juta wisman.

“Wisman ini dulu menjadi jumlah yang selalu kita kejar dari segi angka, tapi kali kita fokuskan di pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sedangkan wisatawan nusantara ini yang menjadi andalan dengan target 260-280 juta pergerakan dan nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp1.236 triliun,” kata Sandiaga beberapa hari lalu.

Baca Juga: Keluh-kesah Warga Karantina dan Senyum Pengusaha Hotel yang Meraup Laba

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Kurleni Ukar menambahkan, target wisatawan tersebut sudah disepakati bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Target wisman tahun ini tidak dipatok terlalu tinggi, meski terdapat berbagai macam kegiatan (event) internasional di Indonesia pada 2022.

"Namun kita mengharapkan dengan adanya event-event Internasional akan meningkatkan devisa bagi negara. Kebijakan pembukaan border ini masih menjadi kendala, kemudian masalah terkait aksesibilitas dan kemudahan untuk masuk ke Indonesia,” ungkap Kurleni.

Terkait potensi market atau originasi, Kurleni menyebut bahwa Bali masih menjadi destinasi kegemaran bagi wisman asal Australia, kemudian ada wisman asal India serta Jepang yang saat ini sudah ada akses langsung dari Negeri Sakura tersebut.

“Sementara untuk Batam dan Bintan, wisatawan asal Malaysia dan Singapura masih menjadi target utama,” sambung Kurleni.

Baca Juga: Berbagai Aturan Protokol Kesehatan Wajib Dipatuhi oleh Pengunjung Tempat Wisata

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengungkapkan, originasi wisman yang disasar Indonesia sangat dinamis, lantaran sesuai koordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang harus mempertimbangkan kasus Covid-19.

“Dinamis sekali untuk originasi wisatawan dan juga returning home policy-nya, karena kalau returning home policy berbelit-belit, itu yang membuat wisatawan malas untuk meninggalkan negaranya,” sebutnya.

Nia melanjutkan, Indonesia masih menjadi top of mind bagi wisatawan yang ingin berwisata. Hal itu dapat dilihat dari search volume wisatawan di mesin pencarian. “Perhatian sudah ada pada market, namun data-data yang kuat saat ini dari search volume itu justru omicron sedang tinggi, inilah yang menjadi dasar pertimbangan kita menetapkan fokus pasar harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan,” jelasnya.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizky Handayani menyampaikan, tahun 2022 terdapat beberapa event MICE Internasional yang bakal digelar di Tanah Air seperti perhelatan G20, AVPN, dan lainnya. 

“Ada isu global yang mempengaruhi jumlah market yang akan datang ke Indonesia, sampai saat itu kita akan dorong dari sektor MICE dan event-event seperti sport event atau event budaya. Kalau dari sebelumnya leisure mengambil porsi 63-65%, MICE dan minat khusus hanya sekitar 23%, angka itu masih kita harapkan ke depan,” pungkas Rizky.

Baca Juga: Mendagri Minta Kepala Daerah Maksimalkan Penggunaan PeduliLindungi di Ruang Publik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×