kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kemhub siapkan lisensi multi untuk pilot


Rabu, 27 Juni 2012 / 20:00 WIB
Kemhub siapkan lisensi multi untuk pilot
ILUSTRASI. Police Milan 8SP edisi Rans 2.0


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) menyatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan lisensi multi untuk pilot atau Multi-crew Pilot License (MPL) agar dapat mempercepat proses kesiapan pilot di Indonesia. Namun, hal tersebut baru bisa diwujudkan dengan kerja sama yang baik dengan pihak operator maskapai.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemhub, Herry Bakti S Gumay, usulan tersebut merupakan masukan dari pihak Boeing Company, Amerika Serikat. "Nanti kami akan buat studinya terlebih dahulu dan mempersiapkan segala kebutuhan," kata Herry Bakti, Rabu (27/6).

Shery Carbary, Wakil Presiden Boeing Flight Services, mengungkapkan, adanya penerapan MPL akan sangat berguna untuk mempercepat kesiapan para pilot lokal sekaligus meningkatkan kualitas mereka. "Kami siap membantu dalam hal pendidikan dan pelatihan," ujar Shery, saat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Perhubungan dengan Boeing Company.

Herry menjelaskan, dengan MPL, seorang pilot bisa langsung mendapatkan type rating atau peringkat penerbangan. Type rating merupakan izin yang diberikan kepada seorang pilot untuk menerbangkan pesawat jenis tertentu. Herry memberi contoh, selama ini seorang lulusan sekolah penerbangan Curug yang membutuhkan pendidikan waktu 1 tahun-2 tahun, belum bisa memiliki type rating.

Selama ini untuk mendapatkan type rating, seorang pilot yang telah memiliki commercial pilot license (CPL) dari sekolah penerbangan, harus mengikuti training tambahan terlebih dahulu untuk memperoleh type training selama 6 bulan-7 bulan. Dengan adanya MPL kelak, kata Herry, maka waktu yang diperlukan seorang pilot untuk mendapatkan type rating dapat dipangkas.

Herry menuturkan dengan MPL, siswa sekolah penerbangan bisa langsung diarahkan mendapatkan type rating untuk menerbangkan jenis pesawat tertentu. "Ini bisa diarahkan langsung ke type rating Airbus, Boeing, dan sebagainya," ujar Herry. Mengenai biaya yang diperlukan, ia mengatakan masih diperhitungkan.

Menurut Emirsyah Satar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, penerapan MPL memang harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Karena tiap maskapai memiliki standar penerbangan yang berbeda. "Dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan maskapai, tapi intinya kita menyambut positif rencana tersebut," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×