kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan dan pengusaha negosiasi harga sapi


Selasa, 26 Januari 2016 / 17:02 WIB
Kemtan dan pengusaha negosiasi harga sapi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Jika tidak ada aral melintang, pada Rabu besok (27/1) Kementerian Pertanian (Kemtan) akan menggelar rapat negosiasi harga sapi hidup di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan para pengusaha sapi.

Dalam rapat tersebut, kedua belah pihak akan mencari titik temu kesepakatan harga sapi yang selama ini menjadi kendala pengangkutan dari NTT ke Jakarta menggunakan kapal ternak.

Beni Subagiyo, Direktur Utama Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) NTT mengatakan, sampai saat ini belum ada kesepakatan harga sapi dengan pemerintah untuk dikirim ke Ibu Kota melalui kapal ternak.

Ia berharap, dengan adanya keinginan pemerintah bernegosiasi kembali dengan para pengusaha sapi, akan ada solusinya. Dengan demikian, pengangkutan sapi dari NTT ke Jakarta bisa dilakukan pada 2 Februari 2016 mendatang.

"Kalau sapi kami punya banyak stok dan siap mengirimkan 500 ekor sesuai kapasitas kapal ternak. Tapi, harus ada kesepakatan terlebih dahulu harga agar pengusaha tidak rugi," ujar Beni kepada KONTAN, Selasa (26/1).

Dalam rapat yang diadakan di Dinas Peternakan Provinsi NTT ini, Beni bilang, pihaknya tetap pada pendirian agar harga sapi hidup sampai Jakarta Rp 41.000-Rp 42.000 per kilogram (kg). Menurutnya, harga tersebut sudah ideal karena pengusaha bisa mendapatkan untung. 

Namun, bila pemerintah bertahan diharga Rp 34.000-Rp 35.000 per kg sampai Jakarta, pengusaha tidak akan melepas sapi ke pasaran. "Tidak ada permintaan kami yang lain, selain kesepakatan harga ini," imbuh Beni.

Kemtan sendiri sudah mengakui adanya kegagalan pengangkutan sapi pada pelayaran kapal ternak beberapa waktu lalu. Kendati begitu, Kemtan akan segera menyelesaikan persoalan ini dengan memetakan sejumlah sentra sapi yang ada di NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Nantinya, pemerintah akan membuat perjanjian kontrak untuk dipasok ke Jakarta dengan harga yang sudah disepakati bersama.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bilang, pihaknya sudah menurunkan tim dari Ditjen Perternakan untuk langsung membuat kontrak pembelian sapi dengan pengusaha di NTT dan NTB. Kontrak yang dibuat rencananya kontrak jangka panjang yakni selama setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×