kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.420   5,00   0,03%
  • IDX 7.138   43,70   0,62%
  • KOMPAS100 1.041   11,11   1,08%
  • LQ45 813   10,39   1,29%
  • ISSI 223   0,75   0,34%
  • IDX30 424   4,98   1,19%
  • IDXHIDIV20 503   1,43   0,29%
  • IDX80 117   1,42   1,23%
  • IDXV30 119   -0,10   -0,08%
  • IDXQ30 139   1,46   1,06%

Kemunculan Maskapai Penerbangan Baru Bisa Membawa Efek Positif bagi Konsumen


Selasa, 22 Maret 2022 / 06:30 WIB
Kemunculan Maskapai Penerbangan Baru Bisa Membawa Efek Positif bagi Konsumen
ILUSTRASI. Sejumlah calon penumpang pesawat berjalan di depan papan jadwal penerbangan domestik di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta,


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Penerbangan Alvin Lie menilai, kehadiran sejumlah maskapai komersial baru akan menambah warna dalam industri penerbangan Indonesia.

Sebagai informasi, tahun 2021 lalu, Super Air Jet mulai mengoperasikan penerbangan komersial berjadwal. Saat ini, Super Air Jet melayani beberapa rute dari Jakarta menuju sejumlah kota, seperti Palembang, Pekanbaru, Medan Kualanamu, Pontianak, Padang, Batam, Lombok, Surabaya, Denpasar, dan Banjarmasin.

Selain itu, ada Pelita Air Service yang ditargetkan akan mengoperasikan penerbangan berjadwal pada tahun 2022. Sampai saat ini, persiapan masih terus dilakukan oleh anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut.

Baca Juga: INACA: Kehadiran Maskapai Baru Memperbanyak Pilihan Bagi Masyarakat

Alvin Lie menyampaikan, keberadaan maskapai baru tentu akan membuat persaingan industri penerbangan kian sengit. “Namun, selama persaingan itu berlangsung sehat, semua akan baik-baik saja,” ujarnya, Minggu (20/3) lalu.

Awal tahun ini pun industri penerbangan mulai merangkak menuju pemulihan seiring kebijakan penghapusan syarat tes Covid-19 untuk perjalanan udara oleh pemerintah.

Hanya memang, pemulihan industri penerbangan ini masih di tahap awal karena biar bagaimanapun ketidakpastian pandemi Covid-19 masih bisa menghantui sewaktu-waktu.

Terlepas dari itu, pasar Indonesia tergolong besar. Ketika sebelum era pandemi, jumlah penumpang pesawat di Indonesia mencapai 100 juta penumpang di periode 2018-2019.

Baca Juga: Ajang Moto GP Menjadi Investasi Jangka Panjang

Jumlah ini masih bisa tumbuh, terutama ketika pandemi berakhir. Apalagi, banyak rute penerbangan yang cukup potensial untuk dioptimalkan oleh tiap maskapai di Indonesia.

“Konsumen akan diuntungkan oleh keberadaan maskapai baru, karena akan berdampak pada bertambahnya rute penerbangan,” imbuh Alvin.

Ia menambahkan, untuk meningkatkan daya saing, tiap maskapai baru perlu memperkuat positioning maupun branding-nya. Dalam hal ini, pihak maskapai mesti memiliki identitas jati diri perusahaan dan mampu menempatkan posisinya dengan baik di industri penerbangan.

Misalnya, maskapai yang bersangkutan lihai untuk menawarkan rute-rute tertentu atau membidik pasar konsumen tertentu yang belum tentu dilirik maskapai lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×