kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Kenaikan harga batubara memberikan dampak positif bagi Trans Power Marine (TPMA)


Senin, 28 Desember 2020 / 18:36 WIB
Kenaikan harga batubara memberikan dampak positif bagi Trans Power Marine (TPMA)
ILUSTRASI. Kapal floating crane, kapal tunda dan tongkang pengangkut b a t u b a r a milik PT Trans Power Marine (TPMA)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara kembali memanas di penghujung tahun 2020. Setelah Harga Batubara Acuan (HBA) terus menanjak naik dalam tiga bulan terakhir, belakangan ini harga kontrak future batubara termal Newcastle sudah berada di level US$ 80 per ton, bahkan sempat di atas US$ 84 per ton.

Hal tersebut memberikan dampak positif bagi perusahaan pelayaran Indonesia seperti, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) yang mencatatkan permintaan tumbuh 30% dibandingkan pada kuartal sebelumnya.

Direktur Trans Power Marine Rudy Sutiono mengatakan, pengiriman ekspor juga menjadi meningkat dua kali lipat dari sebelumnya, dalam satu bulan pengiriman yang hanya enam kali dan sekarang meningkat menjadi 12 kali.

"Tetapi kondisi ini bersifat sementara sehingga perusahaan masih menahan untuk ekspansi kapal baru. Untuk jangka waktu dekat kami memilih untuk menyewa kapal dibandingkan tergesa-gesa membeli kapal baru," ujar Rudy kepada kontan.co.id, Senin (28/12).

Baca Juga: Ada sentimen positif, Trans Power Marine kaji rencana penambahan kapal di tahun 2021

Pada tahun depan, TPMA juga masih akan menilik kondisi ekonomi sebelum mempersiapkan ekspansi. Terlebih dengan adanya vaksin Covid-19 dan juga harga batubara yang mulai meningkat. Rudy menyebut, di tahun depan perseroan juga tetap mempersiapkan belanja modal sebesar Rp 70 miliar hingga Rp 80 miliar untuk regenerasi kapal dan perbaikan kapal

"Di tahun depan kami berencana akan meregenerasi kapal-kapal kami. Tetapi rencana itu tergantung kesediaan kapal yang bisa dibeli. Namun, kami menargetkan setidaknya ada 5 set yang bisa regenerasi," imbuh Rudy.

Seperti diketahui, saat ini TPMA memiliki kapal sebanyak 37 unit. Adapun 8 unit kapal difokuskan untuk permintaan ekspor.

Selanjutnya: Permintaan naik, Trans Power Marine kaji rencana penambahan kapal di tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×