Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki masa transisi new normal, harga properti diprediksi masih stagnan. Hal tersebut lantaran terjadinya penurunan daya beli akibat pandemi virus corona.
CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda memaparkan berkaca pada kuartal I-2020, nilai penjualan pasar perumahan Jabodetabek - Banten turun tajam, bahkan capai level terendah dalam dua tahun terakhir.
"Perumahan Jabodetabek - Banten turun 50,1% di kuartal I-2020," kata dia kepada kontan.co.id, Selasa (23/6).
Baca Juga: Imbal hasil KIK DIRE dan Dinfra berpotensi turun di tengah pandemi Covid-19
Berdasarkan risetnya, nilai penjualan pada periode tersebut hanya Rp 719,05 miliar. Sementara, pada periode yang sama tahun sebelumnya bisa mencapai Rp 1,31 triliun.
Adapun, penurunan nilai penjualan perumahan rata-rata terjadi hampir merata di seluruh wilayah survei. Tercatat, penurunan tertinggi berada di Bekasi sebesar 56,0%, diikuti Bogor 55,3%, Depok 50,9%, serta wilayah lainnya. Penurunan terendah terjadi di Cilegon sebesar 27,2%.
Dari unit rumah terjual, di daerah Jabodetabek - Banten penurunan terjadi dengan mencatatkan 1.229 unit yang terjual dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 2.552 unit.