kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Hartadinata (HRTA) positif sepanjang semester I 2020, berikut pendorongnya


Rabu, 12 Agustus 2020 / 17:46 WIB
Kinerja Hartadinata (HRTA) positif sepanjang semester I 2020, berikut pendorongnya
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatatkan pendapatan  sebesar Rp 1,96 triliun sepanjang semester I-2020, naik 10,73% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,77 triliun. Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 78,8 miliar.

Deny Ong, Chief Financial Officer PT Hartadinata Abadi Tbk menjelaskan pertumbuhan pendapatan Hartadinata pada kuartal I-2020 didorong oleh kenaikan harga emas, peningkatan penjualan kepada pihak grosir sebesar 7,0%,serta peningkatan penjualan dari toko milik Hartadinata sebesar 19,2%.

"Sedangkan pada kuartal II 2020, pendapatan Hartadinata tidak hanya didorong oleh kenaikan harga emas yang cukup tinggi, tetapi juga meningkatnya permintaan akan logam mulia yang dapat dikatakan sangat signifikan," ujar Deny Ong dalam keterangan resminya Rabu (12/8). 

Baca Juga: Begini rencana bisnis Hartadinata Abadi (HRTA) sepanjang semester II 2020

Oleh karena itu, "Perolehan laba bersih perseroan masih sesuai dengan target di awal tahun 2020, meskipun lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal II 2019. Hal tersebut dikarenakan adanya kewajiban tambahan perseroan yang merupakan dampak dari hasil penerbitan MTN dan juga Obligasi Berkelanjutan di tahun 2019 yang lalu," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (12/8).

Selama kuartal I-2020, volume penjualan Hartadinata didominasi oleh pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah yang berkontribusi 68,9% terhadap total produk yang dipasarkan.

Penetrasi produk di pasar kelas menengah bawah ini dilakukan dengan meluncurkan koleksi perhiasan Journey of Love sebagai produk andalan pada Maret lalu.

Dengan meningkatnya harga emas di tahun 2020 dan juga meningkatnya permintaan akan logam mulia di kuartal II 2020, perseroan memutuskan untuk meningkatkan pengadaan produk logam mulia dari pecahan 0,1 gram sampai dengan 100 gram.

Tujuannya adalah untuk memenuhi permintaan seluruh kalangan masyarakat Indonesia yang ingin berinvestasi di logam mulia selain perhiasan emas.

Sandra Sunanto, Chief Executive Officer PT Hartadinata Abadi Tbk mengatakan tahun 2020 adalah tahun yang sangat menantang bagi para pelaku bisnis, terutama dengan adanya pandemi Covid-19 yang berdampak dahsyat pada perekonomian dunia.

"Meski begitu, Hartadinata telah berhasil melalui kuartal I dan II 2020 dengan kinerja yang cukup baik, dan kami tetap optimis dapat meraih target bisnis hingga akhir 2020. Untuk itu, kami telah menyusun berbagai strategi di antaranya memperkuat integrasi vertikal dan memperluas penetrasi pasar di Indonesia, melakukan product and market development, serta memperkuat Divisi Research and Design guna meningkatkan kualitas produk," tambah Sandra.

Hingga saat ini, Hartadinata sudah memiliki 49 gerai toko emas ACC yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) tebar dividen Rp 36,8 miliar kepada pemegang saham

Ke depannya HRTA menargetkan peningkatan toko emas ACC hingga mencapai 100 unit pada tahun 2021. Selain itu, untuk memperkuat posisi di segmen pasar menengah ke atas, Perseroan juga telah membuka 3 toko Claudia Perfect Jewellery dan 2 toko Celine Jewellery yang fokus pada perhiasan berlian mewah, serta 3 toko ACC Premium yang fokus pada perhiasan emas kadar tinggi.

Penguatan integrasi vertikal usaha dilakukan melalui kanal penjualan digital e-commerce, yaitu platform hrta.store.com, Masduit dan Shopee. Sementara ini Hrta.store.com ditujukan untuk pelanggan grosir dan retail, sedangkan Masduit dan Shopee ditujukan untuk pengguna akhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×