kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Kementerian ESDM tahun 2018 melebihi target


Jumat, 04 Januari 2019 / 21:41 WIB
Kinerja Kementerian ESDM tahun 2018 melebihi target
ILUSTRASI. Menteri ESDM Ignasius Jonan memaparkan realisasi kinerja Kementerian ESDM tahun 2018


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kinerja cemerlang di tahun 2018. Beberapa target tercapai bahkan melebih target.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menyampaikan capaian kinerja Kementerian ESDM hingga akhir tahun 2018 terus dijadikan pondasi pengelolaan sektor ESDM, pembangunan infrastruktur menjadi titik berat penggunaan APBN di sektor ini.

Jonan mengungkapkan, realisasi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sektor ESDM pada tahun 2018 mencapai Rp 217,5 triliun, atau 181% dari target APBN 2018 (Rp 120,5 triliun), dimana angka tersebut menyumbang 53,4% dari PNBP Nasional.

Bahkan, Jonan menyebut 54% anggaran ESDM tahun 2018 diperuntukkan untuk belanja infrastruktur rakyat, yang meliputi pembangunan jaringan gas kota, konverter kit LPG untuk nelayan, lampu tenaga surya hemat energi, hingga sumur bor untuk daerah sulit air.

"Investasi sektor ESDM juga lebih baik dibanding 2017. Tahun ini mencapai USD 32,2 miliar, naik dari 2017 yang mencapai USD 27,5 miliar," tutur Jonan, Kamis (4/1).

Jonan menegaskan, Pemerintah tetap berkomitmen bahwa sampai dengan akhir tahun tidak ada perubahan tarif listrik. "Tarif dievaluasi setiap 3 bulan, sampai dengan akhir tahun tidak ada perubahan. Premium dan Solar diharapkan juga tidak ada pertimbangan untuk kenaikan harga," ujar Jonan.

Jonan menambahkan, tahun ini perijinan yang menghambat investasi juga terus dipangkas. "Penting mendorong investasi karena kita harapkan bisa mendorong menciptakan lapangan kerja," lanjutnya.

Terkait subsidi, imbuh Jonan, untuk tahun 2018 ini totalnya Rp 153,5 triliun, terdiri dari subsidi BBM/LPG Rp 97 miliar dan subsidi listrik Rp 56,5 miliar. "Subsidi 4 tahun terakhir angkanya dipangkas untuk belanja yang lebih produktif," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×