Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong agar nilai ekspor ikan hias Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2017, KKP mencatat nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai US$ 27,7 juta atau naik 12,27% dibandingkan nilai ekspor 2016. Ekspor ini didominasi ekspor ikan hias air tawar sebesar 74% seperti arwana dan botia.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Keluatan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Rifky Efendi Hardjijanto mengatakan, nilai ekspor ikan hias Indonesia masih rendah bila dibandingkan dengan nilai ekspor ikan hias Singpura pada tahun lalu, tanpa menyebut nilainya. Karena itu, ia mendorong agar para pembudidaya ikan hias memanfaatkan Pusat Pemasaran dan Pengembangan (Raiser) ikan hias untuk meningkatkan nilai ekspornya.
"Kami mendorong agar semua eksportir ikan hias memanfaatkan Raiser agar ikan hias yang aakan diekspor diseleksi dulu, jadi harganya bisa berkali-kali lipat lebih tinggi,"ujarnya saat menghadiri acara puncak Bursa dan Konteks Ikan Hias 2018 di Raiser Cibinong, Bogor, Jawa Barat seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (14/10).
Rifky mengatakan, Indonesia memiliki potensi menjadi produsen ikan hias terbesar di dunia. Hal itu dapat terjadi bila semua eksportir memanfaatkan Raiser yang ada. Bila kualitasnya bagus, maka branding ikan hias Indonesia juga bisa ditingkatkan. "Sehingga para buyer akan mencari ikan hias langsung ke Indonesia,"tuturnya.
Selama ini, tujuan ekspor ikan hias Indonesia air tawar adalah China sebesar 31,85%, Jepang 12,2%, Singapura 8,1% dan Amerika Serikat (AS) 6,7%. Sementara negara tujuan utama ikan hias air laut adalah AS 22% dan China 15%.
KKP mencatat saat ini AS merupakan pasar utama ikan hias dunia yang pada tahun 2017 nilai ekspor ikan hias ke Negeri Uwak Sam tersbut mencapai US$ 350,12 juta yang didominasi ikan hias air tawar 71,85. Sementara eksportir utama ikan hias air tawar global adalah singapura yang pada tahun 2017 menguasai 15%,03% pasar ekspor ikan hias global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
