Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Dupla Kartini
BELITUNG. Harga ikan bakal naik di tahun depan. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan kenaikan harga ikan sebesar 10% pada 2012 dibandingkan tahun ini.
Direktur Pelabuhan Perikanan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Hariyanto Marwoto mengungkapkan, kenaikan harga ikan ini tercermin dari kenaikan nilai produksi perikanan tangkap. Tahun ini, KKP menargetkan produksi ikan tangkap sebesar 5,41 juta ton, dengan nilai produksi perikanan sejumlah Rp 63,87 triliun.
Adapun, tahun depan, KKP mematok target produksi ikan tangkap sebesar 5,44 juta ton, dengan nilai produksi perikanan tangkap sebesar Rp 70,97 triliun. "Secara produksi kenaikan ikan tangkap tidak terlalu besar. Namun, secara nilai kenaikannya cukup signifikan karena kenaikan harga," kata Hariyanto, Sabtu (1/10).
KKP optimis, tahun depan harga ikan bakal naik. Caranya adalah menaikkan mutu dan kualitas ikan. "Misalnya daerah sekitar pelabuhan akan dipasang kanopi, sehingga ikan yang dibongkar nelayan tidak langsung terkena matahari sehingga kualitasnya terjaga," jelas Heriyanto
Lanjutnya, Heriyanto menargetkan adanya investasi pelabuhan di 2012 yang mencapai Rp 14 triliun. Investasi ini seperti membangun pelabuhan, pabrik es, kapal dan lain-lain. Dengan cara tersebut akan mendorong produksi ikan. Untuk mencapai target investasi ini, dia bilang, akan mempermudah izin bagi investor yang ingin berinvestasi. Misalnya, biasanya untuk memperoleh perijinan butuh waktu 12 hari, akan dipersingkat menjadi 10 hari.
Sementara itu, Kepala seksi tata usaha pelabuhan ikan Tanjung Pandan Darmono mengatakan, kenaikan harga tergantung dari cuaca dan hasil tangkapan ikan. Apabila hasil tangkapan ikan cukup banyak, harga ikan akan merosot. Namun, jika harga ikan tangkapan sedikit, harga ikan akan melambung tinggi.
Tapi, Darmono belum bisa memprediksi trend harga ikan tahun depan. Dia malah mengaku, harga ikan di tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, tahun ini, nelayan cukup banyak memperoleh hasil tangkapan ikan. "Tahun ini, musim dan cuaca sangat mendukung sehingga hasil tangkapan ikan nelayan cukup memuaskan," ujarnya.
Di 2011, hasil tangkapan ikan nelayan Tanjung Pandan mencapai 10 ton per hari. Namun, tahun lalu, hasil tangkapan ikan nelayan hanya sekitar 5 ton sampai 6 ton perhari. Tahun lalu, nelayan baru memulai aktivitasnya pada April. Untuk tahun ini, nelayan sudah memulai aktivitasnya pada Februari. "Ada perbedaan waktu dua bulan sehingga ini mempengaruhi hasil tangkapan ikan" imbuh Darmono.
Lanjut Darmono, penurunan harga ikan bisa mencapai 80%, karena minimnya hasil tangkapan. Dia mencontohkan, tahun lalu, harga ikan kerapu bisa mencapai Rp 300.000 per kg, sedangkan, tahun ini, harganya hanya sekitar Rp 180.000 per kg.
Namun, dia bilang, harga yang cukup rendah ini, tidak akan bertahan lama. Pasalnya, cuaca pada November 2011 hingga Februari 2012 tidak mendukung. "Pasokan ikan cukup sedikit sehingga harga akan naik," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
