kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP mengembangkan 400 pelabuhan perikanan


Minggu, 09 September 2012 / 14:05 WIB
KKP mengembangkan 400 pelabuhan perikanan
ILUSTRASI. Waspadai Komorbid Pada Penderita Covid-19, Ketahui Macam-Macamnya. cANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

BREBES. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melakukan revitalisasi terhadap 400 pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan.

Menteri KKP, Sharif C.Sutardjo menjelaskan, dengan melakukan revitalisasi sarana dan prasarana penunjang pelabuhan perikanan yang memadai, dapat meningkatkan efektivitas rantai suplai ikan. Sehingga dapat meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar domestik maupun ekspor.

"Dengan melakukan revitalisasi pelabuhan perikanan akan mampu menjamin pasokan ikan dan peningkatan kapasitas industri pengolahan hasil perikanan," kata Syarif, Sabtu (8/9).

Terkait dengan revitalisasi sarana dan prasarana penunjang pelabuhan perikanan, KKP juga berencana untuk membangun sistem rantai dingin dan ketersediaan cold storage. Saat ini, beberapa pelabuhan perikanan samudera (PPS) sudah memiliki cold storage. Adapun beberapa PPS yang memiliki cold storage adalah PPS Nizam Zaman, pelabuhan ratu, PPS bitung, dan PPS ambon. Demikian pula di pelabuhan perikanan nusantara, pelabuhan perikanan pantai dan beberapa pangkalan pendaratan ikan dan sentra-sentra pengolahan.

"Sejak 2010 sampai 2011 tercatat 55 unit cold storage sudah dibangun," kata Syarif. Tahun ini KKP menargetkan 28 unit cold storage akan dibangun. Tahun depan, KKP menargetkan akan membangun 20 pabrik es, 10 unit cold storage, 5 unit rumah kemasan, 3 unit miniplant pengolahan tuna, 8 unit sentra pengolahan serta 100 paket sarana sistem rantai dingin.

Rata-rata biaya yang dibutuhkan dalam membangun sebuah unit cold storage sebesar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar. Satu unit cold storage memiliki kapasitas terpasang sebesar 30 ton.

Menurut Syarif, pembangunan cold storage sangat penting untuk menampung berbagai hasil produksi perikanan yang diambil dari daerah sentra produksi seperti di Indonesia Timur bisa disalurkan ke wilayah industri seperti Jakarta ketika musim paceklik tiba.

Syarif melanjutkan, saat ini Indonesia masih membutuhkan pabrik pengolahan hasil perikanan. Karenanya, ia mengundang investor swasta untuk membangun pabruik pengolahan. Saat ini ada sekitar 50 perusahaan yang bergerak di industri pengalengan ikan. Sayangnya, yang berproduksi kurang dari 60%.

Pada 2014, pemerintah menargetkan sektor kelautan dan perikanan mendapatkan pendapatan sebesar Rp 65,84 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 6,75% dari tahun 2010 yang besarnya mencapai Rp 50,70 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×