Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Herlina Kartika Dewi
PONTIANAK. Perkembangan budidaya ikan arwana dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang. Bahkan, kini pembudidaya ikan sudah bisa melakukan pembenihan ikan arwana. Karenanya, untuk mengembangkan budidaya ikan arwana, Kementerian Kelautan dan Perikanan berharap bisa mengelola izin budidaya ikan arwana.
Asal tahu saja, selama ini ikan arwana termasuk ikan hias yang masuk kategori jenis ikan yang dilindungi. Sehingga, pengembangannya selama ini dilakukan di bawah Kementerian Kehutanan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengungkapkan sejak empat tahun terakhir, pengembangbiakan ikan arwana sudah tidak tergantung dari alam. Pemijahan atau pembenihan sudah bisa dilakukan oleh pembudidaya. "Jadi tidak lagi diambil dari alam. Karenanya, kami berharap izin pembudidayaan izin pembididayaan ikan beralih ke KKP," kata Slamet, Minggu (16/2).
Pasalnya, kata Slamet jika pembudidayaan ikan arwana masih masuk di bawah Kementerian Kehutanan, KKP kesulitan melakukan pengelolaan terpadu mulai dari pembenihan hingga pemasaran. Ikan arwana juga perlu disertifikasi untuk mengetahui rekam asal usul ikan tersebut.
Slamet bilang, ada beberapa cara mendorong budidaya dan pemasaran ikan hias ini. "Kami akan membuat workshop mendorong pemerintah daerah untuk mengeluarkan peraturan daerah tentang pembudidayaan ikan arwana, dan mendorong sertifiksai cara budidaya maupun cara pembenihan," kata Slamet.
Slamet juga berharap para pembudidaya rajin mengadakan kontes atau pameran arwana. Pasalnya, ikan arwana adalah ikan asli indonesia. Untuk melestarikan jenis ikan ini, balai budidaya telah melakukan re-stocking, untuk konservasi agar arwana tidak punah di alam. Kementerian Kelautan dan
Perikanan berharap bisa mengembangkan budidaya ikan arwana di tiap daerah di Indonesia sesuai ciri khas Arwana di daerah masing-masing. "Seperti di Kalbar jenis super red, di Jambi jenis green silver," kata Slamet.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat Gatot Rudiyono bilang, ikan arwana super red adalah andalan dari Kalimantan Barat. "Ikan tersebut hanya ada di Kalimantan Barat dan hanya bisa dibenihkan di sini," jelas Gatot.
Mengutip data Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, produksi ikan arwana tahun 2012 mencapai 6,21 juta ekor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News