kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Komisaris Utama minta Dirut Pertamina tak cepat diganti


Rabu, 29 Agustus 2018 / 13:12 WIB
Komisaris Utama minta Dirut Pertamina tak cepat diganti
ILUSTRASI. Dirut Pertamina Nicke Widyawati


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Nicke Widyawati yang sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) Direktur Utama PT Pertamina (Persero) kini resmi menjadi dirut definitif. Selain penetapan tersebut, ada pula perubahan di jajaran direksi Pertamina.

Penetapan itu diambil berdasarkan keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Keputusan itu efektif berlaku mulai hari ini, Rabu (29/8).

Dalam keputusan tersebut, Direktur SDM yang sebelumnya dijabat rangkap oleh Nicke sebagai Plt. Dirut Pertamina digantikan oleh Kushartanto Koeswiranto. Sebelumnya, Kushartanto menjabat sebagai Direktur SDM Jasa Marga.

Sedangkan posisi Direktur Hulu kini berada di tangan Dharmawan Samsu, menggantikan Syamsu Alam. Dharmawan sebelumnya menjawab sebagai Head of Country BP Indonesia.

"Keputusan RUPS ini menyangkut pengangkatan, pengalihan jabatan dan pemberhentian. Efektif mulai hari ini," ujar Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN.

Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng menyebut, penetapan dirut definitif memang mendesak dibutuhkan untuk membuat keputusan strategis. Berdasarkan rekam jejak Nicke yang menjadi Plt. Dirut Pertamina sekitar empat bulan, Tanri bilang, Nicke dinilai layak untuk menduduki posisi tersebut.

"Kita kan paling tidak sudah mengamati beliau selama empat bulan jadi Plt. Menurut saya dia mampu, saya recommend," kata Tanri.

Menurut Tanri, saat ini Pertamina dihadapkan pada sejumlah tantangan. Seperti optimalisasi produksi, menemukan sumber daya baru dan juga mengolah blok-blok baru yang telah diserahkan pada Pertamina.

"Namun itu tidak gampang, tidak tomatis. Harus dikelola, dan itu dibutuhkan perubahan dan kepemimpinan denifitif untuk mengambil keputusan strategis dan membangun team work," lanjut Tanri.

Selain itu, Tanri juga meminta supaya Dirut Pertamina tidak berubah-ubah dalam waktu yang singkat. Ia menilai, direksi, khususnya direktur utama, hendaknya diberikan kesempatan untuk memimpin selama lima tahun.

"Kami di komisaris minta tolong diberikan kesempatan kepada direksi khususnya dirut untuk melaksanakan tugas lima tahun, dan dia bertanggung jawab. Supaya jelas, jangan satu atau dua tahun ganti," tegasnya.

Sebagai informasi, Nicke sendiri menjabat sebagai Plt. Dirut Pertamina sejak April 2018 menyusul pemberhentian Dirut sebelumnya, Elia Massa Manik. Menanggapi hal tersebut, Fajar Harry Sampurno menyebut bahwa pergantian merupakan hal yang wajar di sektor public company, apalagi aturan memungkinkan jika sewaktu waktu ada pemberhentian atau penggantian meski sebelum lima tahun.

"Ada beberapa hal yang menjadi catatan atau ada yang dibutuhkan di tempat lain. Apalagai BUMN dalam rangka tiga tahun terakhir ini sedang melakukan restrukturisasi konsolidasi," ujar Fajar.

Terlepas dari itu, Tanri menegaskan, Pertamina perlu mengembangkan langkah strategis baik di hulu, pengolahan, mega proyek, infrastruktur, pemasaran dan SDM. "Pertamina sudah seperempat abad terlambat. Hulu kita mesti benahi, pembangunan kilang, hilir dan SDM juga mesti kita benahi," tandasnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×