kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.214   -59,00   -0,39%
  • IDX 7.748   5,23   0,07%
  • KOMPAS100 1.206   13,12   1,10%
  • LQ45 983   9,76   1,00%
  • ISSI 228   1,54   0,68%
  • IDX30 503   5,92   1,19%
  • IDXHIDIV20 607   6,89   1,15%
  • IDX80 138   1,21   0,89%
  • IDXV30 142   1,00   0,71%
  • IDXQ30 168   1,68   1,01%

Komoditi yang harus dicermati pekan ini


Senin, 25 Oktober 2010 / 07:11 WIB
Komoditi yang harus dicermati pekan ini
ILUSTRASI. Pesawat Air Asia Indonesia di Bandara Ngurah Rai Bali


Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |

JAKARTA. Sejumlah pergerakan komoditi harus dicermati pada minggu ini.

Harga kopi robusta anjlok cukup besar dalam tiga minggu terakhir ini ditengah spekulasi adanya panenan yang cukup besar di Indonesia, negara penghasil kopi terbesar kedua di Asia. Sementara itu, harga kopi arabika juga anjlok dari level tertingginya dalam 13 tahun ini. Produksi kopi robusta Indonesia kemungkinan akan meningkat menjadi 12 juta karung (1 karung setara dengan 60 kg) dalam dua hingga tiga tahun.

Akhir pekan lalu, harga kapas melonjak dan mendekati level tertingginya ditengah badai yang merusak panenan di Texas, area pengembang kapas terbesar di AS. Harga kapas untuk pengiriman Desember naik dalam batasan yang terbatas sebesar 4 sen atau 3,5% menjadi US$ 1,1971 per pound di ICE in New York pada penutupan minggu lalu.

Harga tembaga berfluktuasi di New York dan London; dan menghadapi penurunan mingguan untuk yang pertama kalinya dalam enam minggu belakangan seiring dengan pergerakan dolar AS. U.S. Dollar Index sedikit berubah setelah sempat naik sebesar 0,4% dan tergelincir sebesar 0,3%. Harga tembaga untuk pengiriman Desember di Comex di New York pun berayun antara peningkatan sebesar 0,9% dan kemerosotan sebesar 0,8%; dan terakhir terlihat naik 0,1% pada akhir pekan lalu.

Akhir pekan lalu, minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) mencapai peningkatan dalam delapan minggu dan terus reli ke level yang mendekati level tertingginya pada 31 Juli 2008 lalu. Reli ini sejalan dengan analis yang memprediksi adanya peningkatan harga CPO ditengah meningkatnya permintaan minyak kedelai sebagai minyak pengganti.

Harga CPO untuk pengiriman Januari di Malaysia Derivatives Exchange naik sebesar 0,6% ke level 3.007 ringgit (US$ 966) per metrik ton; atau naik 2,6% sepanjang minggu lalu. CPO ini telah merangsek sebesar 18% dalam delapan minggu berturut-turut; nyaris menyamai peningkatan selama sepuluh minggu berturut-turut per 25 Mei 2007 silam.

Persediaan beras di pasar global yang disuplai oleh lima negara eksportir terbesar di dunia kemungkinan akan anjlok tahun depan; sehingga berpotensi menyurung kenaikan harga beras. Hal ini ditegaskan oleh Concepcion Calpe, Senior Economist Food & Agriculture Organization of the UN di Roma, kamis (21/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×