Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pemilu Presiden 2014 menjadi pesta demokrasi yang dirayakan oleh semua masyarakat. Semua pihak berlomba untuk bisa ikut serta dalam penyelenggaraanya. Pemimpin Redaksi Kompas TV, Yogi Arief Nugraha mengatakan menjadi salah satu stasiun televisi yang menyiarkan debat capres, bukan hanya soal bisnis semata.
"Ini malah jadi rebutan karena masalah eksistensi, bukan hanya bisnis semata," kata Yogi, Selasa (9/6).
Soal biaya yang dianggarkan KPU untuk debat ini, Yogi mengaku belum tahu pasti jumlahnya. Yang jelas sesuai dengan Undang-Undang, biaya untuk venue, makanan dan protokol ditanggung oleh KPU. "Ini kan yang menyelenggarakan KPU, kami hanya bantu menyebarluaskan," jelas Yogi.
Nah, agar tampilan debat menjadi layak ditonton oleh masyarakat seluruh Indonesia tentu dibutuhkan desain sesuai standar broadcast. "Biaya Itulah yang menjadi tanggungan stasiun televisi, agar tampilannya bagus," kata Yogi.
Dalam ketentuan KPU, dalam dua jam penayangan terdiri dari 90 menit berisi content dan 30 menit untuk iklan. Dan iklan yang ditayangkan dihimbau untuk berisi iklan layanan masyarakat yang mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Kompas TV sendiri adalah stasiun televisi yang menjadi stasiun televisi terakhir dalam menyelenggarakan debat capres pada 5 Juli mendatang. Saat ini pihaknya baru bicara soal konsep persiapan dan tepat,sehingga anggaran dari KPU belum bisa dikonfirmasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News