kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kondisi belum kondusif, Pelangi Indah (PICO) tunda pembangunan pabrik baru di Marunda


Jumat, 16 Juli 2021 / 18:12 WIB
Kondisi belum kondusif, Pelangi Indah (PICO) tunda pembangunan pabrik baru di Marunda


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) memutuskan untuk menunda rencana pembukaan pabrik baru di daerah Marunda, Jakarta Utara.

Dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Komisaris PT Pelangi Indah Canindo Tb, Darminto Darmadji menjelaskan hal ini disebabkan karena kondisi perekonomian yang belum kondusif.

"Pembangunan pabrik baru di Marunda tersebut, dibangun dengan rencana untuk melayani permintaan drum steel dari Pertamina dan Shel Oil," ujarnya, Jumat (16/7).

Ia belum memastikan kapan pembangunan akan dilanjutkan kembali. PICO hanya menegaskan, jika kondisi kinerja dan ekonomi kembali kondusif maka pembangunan juga akan berlanjut.

Saat ini, proses produksi pengemasan drum berbahan baja dan plastik yang dilakukan PICO utamanya masih berlangsung di Jatiuwung, Cikupa, Tangerang dan Cilacap.

PICO mengakui kondisi kinerja perseroan jatuh karena pandemi. Hal ini salah satunya terlihat dari kenaikan harga bahan baku baja yang sudah naik sekitar 30%. 

Baca Juga: Gelar RUPST, Pelangi Indah (PICO) rombak susunan komisaris dan direksi

Darminto bahkan memproyeksi kenaikan harga bahan baku pada kuartal III 2021 mendatang bisa mencapai 50% dan mencapai 100% di akhir 2021.

Dengan proyeksi tersebut, PICO tidak memasang target pertumbuhan ambisius tahun ini. Pihaknya malah memasang target penjualan di angka Rp306,08 miliar hingga akhir 2021, sedangkan pada akhir 2020 lalu, perusahaan yang sudah berdiri sejak 1997 ini, mengantongi pendapatan sebanyak Rp308,44 miliar.

Adapun pada penjualan drum steel yang memberi kontribusi 80% pada penjualan, diproyeksi bisa tercapai di angka Rp 199,06 miliar tahun ini.

"Jadi kenaikan harga bahan baku ini menjadi hambatan untuk proses produksi pabrikan. Namun, kami pastikan bisa memenuhi permintaan Pertamina, permintaan mereka masih stabil hingga kini," sambungnya.

Dengan harga bahan baku yang terus meningkat, PICO juga membutuhkan sokongan modal kerja yang didapat dari restrukturisasi hutang. Tahun ini, PICO menargetkan bisa mendapatkan suntikan dana senilai Rp 500 miliar dari restrukturisasi.

Nilai ini akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Harapannya, proses restrukturisasi tersebut rampung pada kuartal III 2021.

Tak hanya restrukturisasi, tahun ini PICO juga menjaga rasionalisasi jumlah tenaga kerjanya. Darminto membeberkan, jika pihaknya telah mengurangi karyawan sebanyak 60 orang pada 2020. Pihaknya mempertahankan langkah tersebut tahun ini.

Baca Juga: Pesimistis, begini target kinerja Pelangi Indah Canindo (PICO) untuk tahun ini

Pada kinerja Perseroan, sebagai gambaran, pada akhir 2020 lalu PICO terpaksa mendulang rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp64,39 miliar dari Rp 7,48 miliar. Adapun penjualan merosot 60% menjadi Rp308,44 miliar dari Rp 770,16 miliar pada akhir 2019.

Sementara pada kuartal I 2021, kerugian yang dikantongi PICO sebanyak Rp 3,20 miliar dari laba Rp2,01 miliar pada periode yang sama tahun 2020. Adapun penjualan masih mengalami penurunan 37,31% menjadi Rp76,06 miliar dari Rp 121,33 miliar.

"Jadi, untuk capex tahun ini kami tidak alokasikan atau kami belum ada tambahan investasi baru. Dengan cashflow yang tersedia dan rencana restrukturisasi tersebut, dana kami gunakan untuk modal kerja," tutupnya.

Selanjutnya: Pelangi Indah Canindo (PICO) targetkan pendapatan di tahun 2021 turun lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×