kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontraktor swasta tahun depan lebih optimistis


Kamis, 20 Desember 2018 / 19:44 WIB
Kontraktor swasta tahun depan lebih optimistis
ILUSTRASI. Kapal tongkang pengaduk semen milik PT Acset Indonusa Tbk


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tinggal menghitung hari lagi, tahun 2018 akan segera berakhir berganti dengan tahun baru. Perusahaan konstruksi swasta mulai mempersiapkan rencana-rencana bisnis tahun depan.

Menengok ke belakang, pasar konstruksi dalam setahun terakhir memang agak lesu. Penyebabnya, banyak tender-tender proyek infrastruktur mundur ke tahun 2019 dan pembangunan proyek-proyek properti baru juga tidak melambat sejalan dengan lesunya bisnis properti beberapa tahun terakhir.

Setelah lesu tahun ini, sejumlah kontraktor swasta optimis tender proyek-proyek tahun depan akan lebih ramai. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) misalnya menargetkan kontrak baru Rp 15 triliun tahun 2019. Target tersebut meningkat sangat signifikan jika dibandingkan dengan realisasi capaian kontrak anyar perusahaan hingga pertengahan Desember 2018.

Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan ACST mengatakan, tingginya target tersebut lantaran banyak tender yang semula ditargetkan diumumkan tahun ini mundur ke tahun depan.

Sejak awal tahun hingga minggu ketiga Desember ini, ACST baru berhasil mengantongi kontrak baru Rp 1,02 triliun. Itu baru 10,2% dari target yang dipatok tahun ini Rp 10 triliun. "Target tahun depan itu termasuk kontrak yang kami harapkan dapat tahun ini." kata Maria pada Kontan.co.id, Kamis (20/12).

Proyek-proyek baru yang dibidik ACST tahun depan sebagain besar merupakan proyek infrastruktur. Bagian dari Astra Group ini memang sudah mulai memfokuskan untuk masuk membangun proyek infrastruktur sejak dua tahun terakhir.

Sementara PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) agak berbeda. Tahun ini, capaian kontraknya tercatat cukup bagus. Sepanjang Januari- November 2018, total kontrak baru yang sudah dikantongi perusahaan sudah mencapai Rp 3,1 triliun atau 77,5% dari target Rp 4 triliun. Mahmilan Sugiyo Warsana, Sekretaris Perusahaan TOTL mengaku target mereka kemungkinan masih akan tercapai dalam sebulan trakhir ini.

Tahun depan, TOTL tidak ingin terlalu agresif dalam memasang target. Perusahaan ini memilih konservatif dengan hanya membidik kontrak baru Rp 4 triliun sama dengan target tahun 2018 disesuaikan dengan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang mereka punya.

Dalam mengerjakan proyek-proyek konstruksi, ACST tetaap akan fokus membidik proyek-proyek gedung. Perseroan tidak akan melakukan ekpansi ke sektor lain seperti infrastruktur lantaran keahlian mereka lebih pada pembangunan gedung-gedung vertikal.

Adapun PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) baru mengantongi kontrak baru sekitar Rp 1,6 triliun sampai akhir Oktober atau 42,1% dari target Rp 3,8 triliun yang mereka pasang tahun ini. Anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) ini memperkirakan secara realistis hanya bisa mencapai Rp 2 triliun -Rp 2,5 triliun sampai akhir tahun.

Erlin Budiman, Sekretaris Perusahaan SSIA mengaku pesimis capai target karena kontrak tahun ini memang melambat. Sementara untuk tahun depan, NRCA akan mencoba memasang target lebih baik dari tahun 2018 ini. Hanya saja, Erlin bilang, penetapan target 2019 saat ini masih dalam proses perhitungan. "Sekarang masih proses budgeting," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×