Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Korea Selatan meminati kopi Mandailing asal Medan, Sumatera Utara. Importir asal Negeri Ginseng itu menandatangani kontrak pembelian Arabica Coffee Mandheling senilai US$ 1 juta untuk tiga tahun ke depan.
"Total kontrak dagang yang dilakukan antara PT Santama Arta Nami dengan Sun Woo (New Media Corp) hampir sebesar US$ 1 juta," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak dalam siaran pers KBRI Korsel yang diterima Antara di Jakarta, Kamis (3/3). Kontrak tersebut mulai berlaku per Maret 2016 hingga 2019.
Menurut Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul Aji Surya, CEO Sun Woo Kim Yung Uk juga akan mengunjungi pabrik proses sangrai kopi serta griya pameran produk kopi di Medan.
Sementara itu, Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan Indra Wijayanto mengatakan tingkat impor serta konsumsi kopi di Korea Selatan telah mengalami peningkatan yang signifikan selama satu dekade terakhir.
Korsel berada pada posisi ke-11 pasar terbesar kopi dunia dan memiliki lebih dari 12.300 coffeshop.
"Nilai impor kopi Korea Selatan dari Indonesia pada 2015 mencapai US$ 10,81 juta atau meningkat 44,65% dibandingkan 2014 yang bernilai US$ 7,47 juta," demikian Indra.
Nilai tersebut menjadikan Negeri Ginseng sebagai tujuan ekspor kopi Indonesia ke-22 dengan pangsa pasar 0,9% dari total ekspor Indonesia 2015 yang tercatat US$ 1,19 miliar.
"Pasar potensial kopi di Korea Selatan menjadikan negeri ginseng ini salah satu sasaran utama marketing KBRI Seoul bersama ITPC Busan," kata Indra.
Indonesia akan mempromosikan kopi lokal salah satunya dengan cara berpartisipasi dalam Coffee Expo Seoul pada April 2016.
Perwakilan Indonesia akan menggandeng sutradara film dokumenter kopi "Aroma of Heaven" Budi kurniawan untuk menayangkan film dokumenter kopi Indonesia di Busan dan di Seoul sebagai satu rangkaian kegiatan Coffee Expo Seoul 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News