Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Agung Jatmiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit komoditas berpotesi terangkat dengan harga beberapa komoditas yang mulai naik. Hal ini disampaikan oleh sekretaris Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Budi Satria.
Budi bilang harga komoditas yang mulai naik bisa bepotensi berefek ke kredit komoditas. "Namun memang tidak serta merta kenaikan harga komoditas bisa mengangkat kredit," kata Budi dalam acara kerjasama dengan ASDP, Senin (13/8).
Kenaikan kredit komoditas menurut Budi juga mempertimbangkan profil risiko ke beberapa debitur sektor ini. Hal ini untuk meningkatkan manajemen risiko dan kapasitas pembayaran.
Sebagai gambaran saja, harga dua komoditas unggulan Indonesia yaitu batubara dan CPO pada Agustus 2018 ini mengalami tren kenaikan harga.
Untuk batubara sejak Mei 2018 tren harganya terus naik sampai menyentuh US$ 65,3 USD/ton per akhir pekan lalu (10/8). CPO sejak awal Agustus 2018 ini trennya juga naik ditutup di 2211 RM/ton per (8/8).
Menurut riset Bank Mandiri, ada lima komoditas unggulan yang ada di Indonesia. Diantaranya adalah minyak, batu bara, CPO, karet dan tembaga. Bank Mandiri mencatat setiap kenaikan 1 point dari harga komoditas, bisa meningkatkan pertumbuhan kredit industri 0,059%.
Seiring kenaikan kredit, setiap kenaikan 1 point harga komoditas, NPL bank juga akan turun sebesar 0,002%. Bank Mandiri memproyeksi harga CPO dan batubara akan sedikit naik dari saat ini yaitu masing masing US$ 650 per ton dan US$ 90 per ton sampai akhir 2018.
Secara industri perbankan, sampai Mei 2018 pertumbuhan kredit sektor komoditas tambang per Mei 2018 yang turun 15% year on year (yoy) meskipun NPL sudah turun dari 7,7% di Mei 2017 ke 4,9% di Mei 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
