kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal I, penjualan properti anjlok 49%


Rabu, 16 April 2014 / 10:48 WIB
Kuartal I, penjualan properti anjlok 49%
ILUSTRASI. Ini Cara Menggunakan Fitur Safety Check Facebook, Berguna Saat Ada Bencana. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Prediksi perlambatan pasar properti awal 2014 kembali mencuat. Indonesia Property Watch (IPW) memperkirakan, penjualan properti selama kuartal I-2014 merosot.

Proyeksi penurunannya pun terbilang cukup dalam, yakni bisa mencapai 49% atau senilai Rp 2,35 triliun. "Untuk segmen menengah atas, penurunan bisa jadi lebih dalam lagi," ujar Ali Tranghada, Direktur eksekutif IPW, Selasa (15/4).

Ali pun menyarankan pengembang untuk melihat pergerakan pasar yang mulai bergeser ke segmen menengah. Berdasarkan pantauan IPW, harga tanah di beberapa proyek juga mulai melemah. "Bukan berarti tidak naik, melainkan tetap naik dengan pertumbuhan yang lebih rendah," jelasnya.

Kenaikan harga tanah yang terjadi hanya sekitar 20%-25% per tahun dan diprediksi terus berlanjut hingga satu sampai dua tahun ke depan.

Hajatan pemilihan umum, menurut Ali, bukan faktor utama perlambatan pasar properti. Siklus yang terjadi dinilai normal setelah mencapai puncaknya pada 2013. Namun, agenda politik ini membuat pengembang memutar otak lantaran berbarengan dengan pasar properti yang kurang bergairah.

PT Agung Podomoro Land Tbk membantah penjualannya lesu. Pendapatan penjualan yang diraup pengembang ini selama kuartal I-2014 masih mampu tumbuh, meski cuma 7% dibanding periode serupa tahun lalu yang sebesar Rp 1,83 triliun.

Hingga kuartal I-2014, Agung Podomoro sudah mencapai 28% dari pendapatan penjualan 2014 yang sebesar Rp 6,5 triliun. Target ini cuma naik tipis 3% di atas pencapaian tahun 2013 yang sebesar Rp 6,3 triliun.

F. Justini Omas, Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro mengaku sudah memperkirakan pasar properti akan meredup pada 2014. Makanya, Agung Podomoro tidak terlalu agresif mematok target. "Kuartal I-2014 ini, orang masih lihat situasi," ujarnya.

Apabila ditilik lebih jauh, proyek yang baru diakuisisi Agung Podomoro di penghujung tahun lalu yaitu pusat belanja Harco Glodok di Jakarta Barat menjadi kontributor terbesar pendapatan penjualan. Proyek lainnya adalah Orchard Park Batam dan Podomoro City Medan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×