kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kukar ambruk, angkutan tersendat


Rabu, 30 November 2011 / 07:40 WIB
Kukar ambruk, angkutan tersendat
ILUSTRASI. Attack on Titan


Reporter: Monika Novena , Barly Haliem, Yudo Widiyanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Laju ekonomi masyarakat Kalimantan Timur terganggu. Pasalnya, arus angkutan logistik berhenti sejak jembatan Mahakam II-Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) di Kalimantan Timur ambruk pada Sabtu (26/11).

Selain ketiadaan akses jembatan dari Balikpapan menuju Samarinda atau sebaliknya, kegiatan angkutan di sungai Mahakam juga terhenti. Pemerintah menghentikan lalulintas kapal di Sungai Mahakam selama proses evakuasi korban berlangsung.

EE Mangindaan, Menteri Perhubungan menuturkan, setidaknya ada 30-40 lalu lintas kapal (call ship) dengan kapasitas 7.000 ton per hari praktis tehenti sejak jembatan itu ambruk.

Kapal-kapal tersebut saban hari melintasi jembatan jembatan Kukar untuk mengangkut komoditas dan logistik. "Sebagian besar mengangkut komoditas batubara," ungkapnya, Selasa (29/11).

Mangindaan menambahkan, mobil dan truk angkutan logistik yang selama ini memanfaatkan jembatan Kukar terpaksa harus berputar melalui lewat jembatan Mahakam-I. Padahal jarak jembatan tersebut lebih jauh 40-45 kilometer. "Moda angkutan darat harus mencari jalan lain yang lebih jauh," kata Mangindaan.

Ia menuturkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun pelabuhan darurat dari Balikpapan menuju Samarinda. Ini agar arus logistik dan angkutan kembali lancar. "Namun proses pembangunan dermaga darurat baru mulai pekan depan," ungkapnya.

Prasetyo B. Utomo, Direktur Pelabuhan PT ASDP Indonesia Fery menambahkan, jika darmaga darurat tersebut kelar, ASDP akan mengalihkan dua kapal feri roll-on roll-off (roro) yang semula telah beroperasi dari Balikpapan ke Batulicin. "Namun kami tidak bisa memastikan kapan pelabuhan darurat akan kelar, kami sedang survei tempat secara hati hati," ungkapnya.

Sejumlah kapal tertahan

Carmelita Hartoto, Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) menuturkan, pihaknya menerima laporan ada sekitar 10-20 unit kapal tongkang pengangkut batubara yang tertahan di kecamatan Sebulu, Tenggarong. Kapal-kapal tersebut tidak bisa melanjutkan perjalanan sejak Sabtu lalu.

Carmelita menuturkan, pihaknya belum bisa memprediksi berapa kerugian yang ditimbulkan akibat terhentinya angkutan tersebut. “Ini bencana, jadi kami minta pemerintah agar segera mencari solusi agar terhambatnya distribusi tidak berlarut-larut,” tandas Carmelita.

Ridho Asnawie, Ketua DPP Indonesian Express Association (Apresindo) Tarakan juga mengaku belum bisa memastikan seberapa besar tambahan biaya dan kerugian jika harus berputar menuju Jembatan Mahakam-I. "Kami belum menerima laporan gangguan arus pengiriman dari 25 anggota kami," ujarnya. Menurutnya, penggalihan arus ke Mahakam I sejatinya tidak masalah. Hanya saja arus lalulintas yang tinggi menyebabkan kemacetan di jembatan tersebut.

Bani Maulana Mulia, Direktur Pengelola PT Ngrumat Bondo Utomo, Group Samudara Indonesia menambahkan, pihaknya khawatir karena Terminal Petikemas di Kecamatan Palaran baru berusia dua tahun. Ini bisa mengancam arus lalu lintas barang. "Terminal tersebut melayani transhipment dari tongkang ke kapal induk (mother vessel) angkutan batubara sejak dua tahun lalu," ungkapnya.

Melalui terminal tersebut, Ngrumat memanfaatkan sungai Mahakam untuk angkutan komoditas dari Jawa dan Kalimantan. "Jadwal terganggu, biaya operasi bisa membengkak, jadi ada efek domino yang berantai," ungkap Bani.

Apalagi, warga di Kecamatan Palaran juga ah memprotes laju truk kontainer menuju terminal petikemas dengan alasan truk bisa merusak jalan. Makanya, truk kontainer hanya boleh beroperasi pada 21.00 hingga pukul 06.00 saja. "Pergerakan kami jadi terbatas," tandas Bani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×