kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,19   -7,17   -0.77%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuota ekspor ditambah, perusahaan tambang batubara siap dongkrak produksi batubara


Selasa, 13 April 2021 / 18:50 WIB
Kuota ekspor ditambah, perusahaan tambang batubara siap dongkrak produksi batubara
ILUSTRASI. Perusahaan tambang batubara siap mendongkrak produksi batubara setelah kuota ekspor batubara ditambah.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyebutkan, beberapa perusahaan batubara berencana mengajukan proposal revisiĀ  Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

Asal tahu saja, Kementerian ESDM pada 6 April 2021 menerbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 66.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri Tahun 2021.

Dengan kehadiran Kepmen tersebut, kuota produksi akan meningkat dari 550 juta ton menjadi 625 juta ton. Adapun, penambahan 75 juta ton akan dikhususkan untuk ekspor.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia menjelaskan rencana pengajuan proposal revisi bahkan kabarnya sudah dan akan dilakukan sejumlah perusahaan sebelum hadirnya Kepmen tersebut.

"Hal ini dimungkinkan karena pemerintah memberikan kesempatan kepada pelaku usaha untuk mengajukan proposal revisi RKAB diajukan paling cepat di awal kuartal-II." kata Hendra kepada Kontan.co.id, Selasa (13/4).

Baca Juga: Prospek batubara membaik, begini rencana bisnis Harum Energy (HRUM) pada tahun ini

Kendati demikian, Hendra belum bisa memastikan perusahaan mana saja yang sudah dan bakal mengajukan revisi RKAB.

Namun, kesempatan ini memang akan dimanfaatkan para pelaku usaha seiring membaiknya harga komoditas yang sedang membaik.

Faktor pendorong lainnya yakni memaksimalkan produksi yang sedikit terhalang pada kuartal I serta awal kuartal II akibat curah hujan yang masih tinggi.

Hendra melanjutkan, jika merujuk pada Kepmen ESDM yang baru saja terbit maka kenaikan produksi memang ditujukan untuk ekspor demi proyeksi angka ekspor yang lebih baik dibanding tahun lalu.

Pasar ekspor juga dinilai juga mulai menunjukkan indikasi pemulihan didorong semakin lancarnya proses vaksinasi.

"Bahkan Tiongkok pertumbuhannya sangat bagus. Purchasing Manager Index (PMI) yang selama ini menjadi salah satu indikator untuk mengukur potensi permintaan, dari negara-negara tujuan ekspor batubara kita berada di level yang positif," kata Hendra.

Dengan kondisi tersebut, asosiasi pun optimis potensi demand ekspor di tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan tahun 2020.

Selanjutnya: Kuota ekspor batubara ditambah 75 juta ton untuk tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×