kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuota ekspor konsentrat Newmont turun


Selasa, 24 Mei 2016 / 15:51 WIB
Kuota ekspor konsentrat Newmont turun


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan rekomendasi izin ekspor konsentrat tembaga kepada Newmont sebesarĀ 419.757 ton untuk enam bulan kedepan.

Ekspor tersebut turun dibanding enam bulan kemarin dengan angka 430.000 ton. Adapun volume tersebut sudah sesuai dengan permohonan rekomendasi izin ekspor Newmont.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, Newmont sudah memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 05/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Pelaksanaan Penjualan Mineral Ke Luar Negeri Hasil Pengolahan dan Pemurnian.

Dalam Pasal 5 Ayat 5 beleid tersebut, disebutkan bahwa rencana pembangunan smelter di dalam negeri dilakukan melalui kerjasama dengan pihak ain. Permohonan rekomendasi harus disertai salinan perjanjian kerjasama dengan pihak lain yang membangun smelter, dalam hal ini Freeport Indonesia.

"Syaratnya yang kemarin bukan belum dikasih (oleh Newmont) tapi kami evaluasi. Sekarang sudah kami berikan rekomendasi, volumenya 419.757 ton untuk enam bulan," kata Bambang di Kantor Dirjen Minerba, Selasa (24/5).

Presiden Direktur Newmont, Rachmat Makkasau mengatakan, volume ekspor sudah sesuai dengan rencana dalam pengajuan proposal rekomendasi izin ekspor yang diajukan pada awal April lalu. Hal tersebut memang turun lantaran produksi di tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan.

"Volume (419.757) sesuai rencana awal, kenapa turun karena produksi memang naik turun," urainya di Kantor Dirjen Minerba, Selasa (24/5).

Semua syarat ekspor kata Rachmat sudah dipenuhi termasuk kerjasama pembangunan fasilitas pengolahan da pemurnian mineral (smelter) dengan PT Freeport Indonesia dengan memberikan jaminan kontribusi (chip in) senilai US$ 3 juta.

"Sudah (US$ 3 juta diserahkan), saya lupa pastinya, tapi kerjasama dengan Freeport sudah. Kemudian beberapa hal yang dipersyaratkan juga sudah dievaluasi ESDM," kata Rachmat.

Adapun, lanjut Rachmat, dalam ekspor untuk enam bulan ini, Newmont tetap diberikan bea keluar 7,5%. "Sudah sesuai evaluasi ESDM," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×